Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Perang koprok di Kalijodo

Dua kelompok penjudi di tempat pelacuran kalijodo, jakarta, bentrok berebut pelanggan. sang bandar leang tewas dengan usus terburai.

16 Oktober 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA bandar judi koprok di Kalijodo, Jakarta Utara, perang berebut pelanggan. Sejak dua pekan lalu, terjadi bentrok berkepanjangan. Mereka memainkan bambu runcing, celurit, badik, panah, dan batu bata. Di tengah malam itu rumah judi kelompok Usman sekitar 200 meter dari rumah judi kelompok Leang kebanjiran petaruh. Lalu terjadi perang mulut antara petaruh dan bandar judi. Buntutnya, meja judi dibalikkan. Seorang oknum polisi, yang diduga membeking kelompok Leang, menarik pelatuk senapannya. Dor. Tidak ada korban, kecuali petaruhnya lari tunggang langgang. Para pelacur menjerit ketakutan, di tengah bau minuman. Kelompok Usman menduga ulah itu datang dari Leang. Mereka adalah penjudi kelas teri. Keuntungan bandar hanya ratusan ribu rupiah. Tempat judi mereka menyatu dengan rumah penduduk dan rumah bordil. Menurut seorang warga, kedua kelompok ini sering perang uraf saraf. Kelompok Leang, yang baru beberapa bulan muncul di situ pindahan dari lokalisasi Bongkaran di sebelah kali memasang limit taruhan Rp 1.000. Kelompok Usman, yang sudah bercokol di situ sejak tahun 1990, memasang limit taruhan lebih tinggi, Rp 5.000. ''Sejak kelompok Leang muncul di sini, banyak pelanggan Usman lari ke kelompok Leang,'' kata seorang warga. Besoknya, kelompok Usman siap membalas. Pada Senin hingga Selasa sore, ketegangan tak terelakkan. Jalan selebar dua meter dipenuhi masing-masing 20 orang dari dua kelompok. Selasa malam, mereka saling lempar batu bata. Tujuh rumah warga rusak ringan. Bentrokan ini reda setelah aparat Polsek dan Koramil Penjaringan datang mengamankan. ''Dan mereka sepakat berdamai,'' kata Mayor Sutarman, Kapolsek Penjaringan. Puluhan sejata tradisional milik kedua pihak dilucuti. Mereka dilarang menggelarkan perjudian. Rabu malam akhir September, Leang dan rekannya, Akong, mengira situasi sudah aman. Mereka datang ke rumah judi kelompok Usman. Ternyata, Leang mengantar nyawanya. Akong berhasil menyelamatkan diri. Leang ditusuk anak buah Usman. Ayah dua anak yang berusia 36 tahun itu dihajar sampai tewas. Ususnya terburai. Kemudian, mayat Leang diseret sejauh dua puluh meter untuk diceburkan ke kali. Setelah itu, kabarnya sebagian kelompok Usman kabur naik kereta api menuju Surabaya. Jumat, mayat Leang ditemukan. Situasi gawat di Kalojodo kembali dapat diamankan petugas keamanan. Anak buah Usman, Anwar dan Mamad, tertangkap, Selasa pekan lalu. ''Saya cuma memegangi tangan Leang,'' kata Anwar yang bertubuh tinggi besar. Ke mana sang bandar? Ia hanya menggeleng. Menurut Matulessy, ketua RW O5 yang wilayahnya meliputi tempat pelacuran dan perjudian tadi, sejak koprok bercokol di sana selalu timbul keributan. Awal tahun lalu, memang ada razia judi. ''Warga di sini sudah lama menginginkan perjudian itu dihapuskan dan dibasmi,'' katanya. Kalijodo sudah terkenal sejak tahun 1950-an. Dulu, pinggir sungai itu memang menjadi tempat cari pasangan. Belakangan, fungsinya berubah untuk mencari jodoh sesaat yang digelar di atas tikar di pinggir kali. Kemudian perempuan malam ditampung dalam rumah-rumah. Kini ada 27 rumah yang dihuni sekitar 250 pelacur. Akibat terjadi keributan tadi, para pelacur di Kalijodo memutuskan istirahat seminggu karena pelanggan mereka kabur. Kini Kalijodo sudah aman. Pelacur Mirah, 22 tahun, yang bergincu tebal sudah bisa bergenit-genit dan bersiul lagi. ''Langganan sudah kembali datang,'' ujarnya. WY dan Taufik T. Alwie

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus