Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta-Polda Metro Jaya belum menemukan identitas dua penyerang penyidik senior KPK Novel Baswedan setelah dua pekan lalu mereka merilis sketsa wajah yang diduga pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri untuk menemukan pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, belum membuahkan hasil. "Foto di Dukcapil itu jutaan, pasti memerlukan waktu," kata Argo di Polda Metro Jaya, pada Jumat 8 Desember 2017.
Polisi telah menyediakan layanan telepon yang bisa dihubungi masyarakat yang mengetahui keberadaan dua orang dalam sketsa itu di nomor 081398844474.
Sejak sketsa pelaku penyerangan dengan air keras ke Novel Baswedan tersebut dirilis, ratusan orang telah menelpon nomor hotline kepolisian.
Argo mengatakan ada lebih 500 telepon yang masuk ke nomor itu. Namun, Argo mengatakan belum mendapat informasi yang membantu pengungkapan kasus Novel Baswedan.
Mayoritas penelpon, kata Argo, enggan menyebutkan identitasnya saat ditanya polisi.
"Setelah ditelpon balik, kami tanya identitasnya. Tapi mayoritas tak mau menyebutkan dan langsung menutup telpon," kata dia.
Sketsa wajah yang diduga dua pelaku tersebut hasil kerja dari tim Australian Federal Police (AFP) dan Pusat Inafis Mabes Polri. Mereka menganalisis berdasarkan rekaman CCTV di sekitar lokasi penyiraman Novel. Selain itu, keterangan saksi mata juga dianalisis polisi.
Dua orang tak dikenal menyiram Novel dengan air keras, seusai penyidik KPK itu menjalankan sholat subuh di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017.
Akibat kejadian itu, Novel Baswedan menderita luka pada kedua matanya. Novel telah mendapat perawatan mata di sebuah rumah sakit di Singapura sejak 12 April 2017.