Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polrestabes Surabaya telah menerima laporan dari GP Ansor atas dugaan kekerasan yang terjadi saat kelompoknya membubarkan kajian Syafiq Riza Basalamah di Masjid Assalam Purimas pada Kamis pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari ini saksi-saksi diperiksa,” kata Kepala Seksi Humas Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Haryoko Widhi saat dihubungi Tempo pada Senin, 26 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Haryoko mengatakan polisi dalam kasus ini melakukan penyelidikan secara objektif dan sesuai prosedur hukum. Menurut dia, penyidik telah menerima hasil visum dari empat anggota GP Ansor yang mengaku dipukul saat membubarkan kajian Syafiq Riza Basalamah.
Pengacara GP Ansor, Rafiqi Anjasmara, mengatakan telah mendapat panggilan dari Polrestabes Surabaya sebagai tindak lanjut atas laporan mereka.
Rafiqi membantah jika yang dilakukan GP Ansor dan Banser Kamis pekan lalu merupakan upaya pembubaran pengajian. “Tidak ada namanya pembubaran pengajian karena memang tidak ada acara berdasarkan kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh Ketua Yayasan Masjid,” kata Rafiqi saat dihubungi Tempo hari ini.
Rencana Syafiq Riza Basalamah mengisi kajian di Masjid Assalam Purimas pada Kamis malam pekan lalu batal karena mendapat penolakan dari ormas GP Ansor dan Banser. Kericuhan pun terjadi antara anggota GP Ansor dan jemaah masjid. Pengurus GP Ansor menyebut empat anggotanya menjadi korban kekerasan.
Sekretaris PC GP Ansor Kota Surabaya, Rizam Syafiq, mengatakan kelompoknya tidak asal membubarkan pengajian Syafiq Riza Basalamah. Ia mengklaim sudah melakukan tabayyun atau meminta penjelasan.
Rizam menjelaskan PAC GP Ansor Gunung Anyar telah mengirim surat keberatan atas kehadiran Syafiq Basalamah. Pada Kamis pagi, PAC GP Ansor Gunung Anyar dan Banser Satkoryon Gunung Anyar menggelar pertemuan bersama Camat Gununganyar, Polsek, Koramil, takmir masjid, dan yayasan penyelenggara pengajian.
"Disepakati meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah untuk menjaga kondusivitas di wilayah Gununganyar," ujarnya.
Kesepakatan yang dibuat antara GP Ansor dan penyelenggara ialah hanya menggelar salat magrib berjamaah tanpa pengajian Syafiq Basalamah. Namun, menurut dia, panitia tetap melanjutkan agenda pengajian itu pada sore hari dan jamaah Syafiq Riza Basalamah berdatangan.