Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong meninggal di pesawat Lion Air JT 740 dalam perjalanan dari Bali menuju Makassar, Rabu 9 Juni 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepolisian Resor Maros menawarkan kepada keluarga untuk autopsi, namun ditolak. "Sudah kami bilang (autopsi), tapi tetap mau bawa pulang,” kata Kepala Kepolisian Resor Maros, Ajun Komisaris Besar Musa Hengky Pandapotan Tampubolon kepada Tempo, Jumat, 11 Juni 2021.
Ia mengatakan pihak keluarga menolak autopsi lantaran lebih memilih langsung memulangkan jenazah ke Manado, Sulawesi Utara.
Pelaksana tugas Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar, dokter Muhammad Haskar Hasan mengatakan saat mendapat laporan soal penumpang yang meninggal di atas pesawat, petugas langsung pergi mengecek. "Ternyata sudah meninggal," kata Muhammad Haskar kepada Tempo, Jumat 11 Juni 2021.
Selanjutnya, dokter Nurlailah yang menanganinya menyerahkan ke ajudan Wakil Bupati Sangihe, Herman Kontu. Karena bukan urusan KKP lagi saat penumpang telah meninggal. "Jadi, ajudannya yang menyiapkan ambulan, di bawa ke rumah sakit itu kami tidal tahu," ucap dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Soal darah yang diduga keluar dari mulutnya, Haskar tak ingin berspekulasi. Menurut dia, banyak penyebab darah keluar dari mulut seseorang. Misalnya orang sakit jantung, TBC (Tuberkulosis), dan sakit lambung. Apalagi, kata dia, jika pembuluh darahnya pecah akibat tekanan darah tinggi.
"Pemeriksaan dokter kemarin waktu saya bicara, kalau mau ditahu penyebab kematiannya harus diautopsi,” kata Haskar. Akan tetapi itu bisa dilakukan setelah ada permintaan dari keluarga Wakil Bupati Kepulauan Sangihe Helmud Hontong.