Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian menyatakan tengah melakukan uji balistik terhadap satu proyektil peluru yang ditemukan di lokasi penembakan pendeta Yeremia Zanambani di Laboratorium Forensik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya sudah," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono melalui konferensi pers daring pada Selasa, 3 November 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awi pun memastikan seluruh informasi seperti ukuran peluru atau jenis senjata akan diketahui setelah hasil uji balistik keluar.
Baca juga : 4 Fakta Temuan Komnas HAM Soal Kematian Pendeta Yeremia
"Materialnya dari mana, kaliber berapa, senjata ini diperkirakan apa, makanya kenapa diuji, sama engga kejadiannya, dibuktikan," kata Awi.
Selain itu, Awi juga menuturkan bahwa berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan 13 lubang bekas tembakan. Termasuk yang ditemukan di jasad Yeremia. Namun, hanya satu proyektil peluru yang ditemukan.
"Yang kami temukan, sementara itu," ucap Awi.
Dalam kasus kematian Yeremia, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menduga adanya keterlibatan oknum anggota TNI. Hasil yang sama pun ditunjukkan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya.