Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polri menduga kelompok teroris JAD (Jamaah Ansharut Daulah) dan Anarko Sindikalis berperan dalam demo mahasiswa yang berujung kerusuhan di beberapa wilayah.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan keterlibatan teroris JAD terindentifikasi di Sumatera Utara, yakni berinisial RSL.
"Di Sumut ada keterlibatan DPO terduga teroris JAD Sumut atas nama RSL," kata Dedi di kantornya hari ini, Kamis, 26 September 2019.
Dia menuturkan, dari tangan RSL polisi menyita beberapa busur dan panah serta senjata angin. RSL juga berperan memprovokasi dalam unjuk rasa GNKR pada Pilpres 2019 di depan Kantor DPRD Sumatera Utara.
Menurut Dedi, kelompok selain teroris JAD yang ikut memanasi suasana demo mahasiswa adalah Anarko Sindikalis di Jawa Barat. Polisi meringkus empat anggota kelompok tersebut, yaitu berinisial MD, RR, HJ dan BF, dari total 35 orang yang ditangkap.
"Terbukti melakukan suatu kejahatan 4 tersangka, s isanya 31 dipulangkan."
Dia menerangkan bahwa empat tersangka anggota Anarko Sindikalis tadi memprovokasi massa di demo mahasiswa bertindak anarkistis. Tindakan anarkistis itu baik berupa pengerusakan fasilitas umum maupun kekerasan terhadap polisi.
Mengenai mahasiswa yang ditangkap, 55 orang ditahan di Kantor Polda Sumatera Utara. Sebanyak 40 di antaranya menjadi tersangka dan sisanya dilepaskan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini