Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Tewasnya dokter budiman

Seorang dokter gigi ditemukan tewas di yogyakarta. terkesan perampokan, tapi polisi menduga pembunuhnya adalah orang dekat korban juga.

12 Februari 1994 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HIDUP sendiri agaknya berbahaya juga, apalagi di rumah besar. Contohnya Dokter Gigi Ismuranto, bujangan berusia 43 tahun, yang tinggal di Jalan Pakuningratan, Yogyakarta. Di rumah warisan keluarganya itu ia membuka praktek. Dan Senin malam pekan lalu, sampai pukul 20.00, orang melihatnya masih sehat bugar. Besoknya, ia ditemukan tewas berdarah. Mendiang punya pembantu, Tukinem, yang selalu balik hari -- datang pagi dan kembali seusai sang Dokter praktek. Tugasnya mencuci pakaian dan membuatkan sarapan pagi. Begitu pula pagi itu, Tukinem sudah di depan pintu pukul 05.00. Ia memencet bel. Tat-tut berkali-kali tak ada tanda juragannya bangun. Tukinem pulang. "Saya kira Dokter ke luar kota," cerita Tukinem kepada polisi. Sorenya, Tukinem datang lagi. Pintu depan masih terkunci. Lampu teras juga masih menyala. Tukinem penasaran. Dicobanya mengintip ruang tamu. Wah! Tukinem terkesiap. Ada darah berlepotan di lantai. Ia bergegas memberi tahu Suyitno, ketua RT setempat, yang selanjutnya melaporkan hal itu ke polisi. Begitu pintu dibuka paksa oleh polisi, ternyata ceceran darah tidak hanya di ruang tamu. Di ruang tengah juga ditemukan jejak kaki telanjang, dan tapak sepatu olahraga. Semua membekas di darah yang menempel di tangga serta di kamar tidur. Di kamar lantai atas itulah Ismuranto tertelungkup di tempat tidur. Perutnya robek, usus terburai, dan mulutnya tersumbat handuk kecil. Menurut pemeriksaan polisi, di tubuh korban terdapat 13 tusukan benda tajam. "Kami menduga, korban dibunuh orang yang dikenalnya," kata Mayor Susno Duaji, Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta. Sebab, tuan rumah hanya memakai celana pendek saat ditemukan. Selain itu, ditemukan puntung rokok dan dua cangkir teh celup yang tersisa serta dua gelas berisi air putih. "Artinya, mereka sempat ngobrol sebelum pembunuhan," kata Susno. Polisi menduga pembunuhnya tidak satu orang. Dan sebelum tewas, dokter gigi itu melakukan perlawanan. Petunjuk ke arah ini didapat berdasarkan temuan dua golongan darah yang lain. Perkelahian diperkirakan berawal dari ruang tamu, dan berlanjut ke ruang tengah. Karena itu, di dua ruang tersebut benda-benda berantakan. Perlawanan Ismuranto (dh. Tjan Tiang Liang) seperti berakhir di ujung samurai -- sarangnya tertinggal di tempat kejadian. Semasa hidupnya, Ismuranto sebagai dokter sering tidak meminta bayaran dari pasien yang tidak mampu, sehingga pegawai Kantor Wilayah Departemen Kesehatan DIY ini disukai banyak orang. "Meski sibuk, ia menyempatkan diri bergaul dengan tetangga," kata Suyitno, ketua RT. Tak mengherankan jika banyak tamu yang datang ke rumahnya, seperti pada malam kejadian. Kebanyakan tamunya adalah lelaki. Sampai Sabtu pekan lalu, belum ada yang ditahan polisi. Meskipun beberapa barang korban bertaburan, seperti credit card, sejumlah uang, dan jam tangan, toh polisi cenderung tidak menyimpulkan kejadian itu bermotif perampokan. Sebagai dokter yang menempati rumah besar, Ismuranto tidak tergolong makmur. Meski ia bermobil -- untuk bekerja -- kendaraan tersebut milik adiknya. "Karena itu, motif kasus ini murni pembunuhan," kata Susno. Tapi siapa yang begitu berdarah dingin menghabisi riwayat dokter budiman ini, polisi masih terus melacaknya.Rustam F. Mandayun dan Heddy Lugito (Yogyakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum