Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Tewasnya sang dosen

Erick T. Gurning, 35, dosen Universitas Katolik Atmajaya dibunuh oleh Sim Gurning, 22, adik kandung korban sendiri. Gara-gara permintaan Sim ditolak. (krim)

16 Maret 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FAKULTAS Ekonomi Universitas Katolik Atmajaya, Jakarta, Sabtu pekan lalu, kehilangan seorang dosen: Drs. Erick T. Gurning, 35, tewas ditusuk mahasiswa STTN, Simson Gurning, yang tak lain adik kandung korban sendiri. Peristiwa Sabtu malam itu terjadi begitu cepat. Sekitar pukul 20.00, Simson mendatangi rumah kakak sulungnya itu di daerah Rawamangun, Jakarta Timur. Tak jelas asal mulanya, sebelum abang-adik itu terlibat cekcok mulut. Ujung-ujungnya, Simson, 22, lari mengambil pisau dapur. Senjata tajam itu langsung ditusukkan ke perut abangnya yang bertubuh jauh lebih besar. Korban jatuh tersungkur, dan Simson, yang kabarnya biasa mabuk-mabukan, kabur. Korban segera dilarikan ke RSCM. Tapi jiwanya tak tertolong karena terlalu banyak mengeluarkan darah. Dosen yang juga direktur PT Ramos Jaya itu tewas meninggalkan dua anak dan seorang istri. Simson kemudian tertangkap di rumah seorang kenalannya. Orang yang diduga tahu motif pembunuhan itu adalah istri korban. Tapi ia belum mau bicara soal itu. "Kami masih berduka kehilangan orang yang kami cintai," ujar salah seorang anggota keluarga. Simson pun, menurut kepala Polsek Pulogadung, Mayor Tommy Jacobus, belum bisa banyak ditanyai. "Dia masih kelihatan grogi. Tapi pembunuhan itu tampaknya tidak direncanakan," katanya. Konon, Simson kesal kepada abangnya. Dia mengaku kecewa, karena abangnya suka memperlakukannya seperti anak kecil. Mlsalnya dimarahi serta dipukul kakaknya itu. Tapi, kabar lain menyebutkan, justru Simson terlalu dimanjakan oleh sang kakak. Akibatnya, begitu kemauannya tidak dituruti, dia langsung marah dan menghunus pisau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus