Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

TPNPB-OPM Klaim Tembak Guru yang Menyamar sebagai Intel di Ilaga

TPNPB menuduh korban memanfaatkan profesinya sebagai guru untuk mengumpulkan informasi tentang keberadaan pasukan TPNPB.

25 Desember 2024 | 17.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pasukan TPNPB-OPM menyiapkan prosesi pembakaran mayat Detius Kogoya, personil Komando Daerah Pertahanan (Kodap) VIII Intan Jaya. Detius tewas setelah baku tembak dalam penyerangan di Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada 21 dan 22 Mei 2024. Dalam penyerangan itu kelompok bersenjata ini membakar 12 bilik kios dan sejumlah bangunan sekolah. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melalui juru bicaranya, Sebby Sambom, mengklaim bertanggung jawab atas penembakan terhadap anggota intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai guru di Kompleks Polres Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Penembakan itu terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024, pukul 07.45 WIT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami telah melakukan penembakan terhadap seorang anggota intelijen militer Indonesia yang menyamar sebagai guru,” ujar Sebby Sambom dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 25 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebby menjelaskan, pimpinannya yang bernama Numbuk Telenggen memimpin langsung penyerangan dan penembakan tersebut. Dalam laporan yang diterima Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB, korban bernama Andarias terbukti terlibat dalam operasi militer Indonesia di wilayah konflik bersenjata di Ilaga. TPNPB menuduh korban memanfaatkan profesinya sebagai guru untuk mengumpulkan informasi tentang keberadaan pasukan mereka.

“Pasukan kami telah siap siaga untuk melakukan penembakan lebih besar. Namun, saat kejadian, aparat militer Indonesia ketakutan dan bersembunyi di dalam pos militer serta rumah-rumah warga sipil,” kata Bridjen Penny Murib, Panglima TPNPB Kodap XVIII Puncak Ilaga dalam laporannya.

TPNPB, yang juga disebut Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), menegaskan bahwa mereka sudah memberikan peringatan sejak awal tahun 2024. Tenaga medis, guru, tukang ojek, dan pedagang bakso yang memasuki wilayah konflik bersenjata di Papua, menurut mereka, berisiko menjadi target. “Yang terlibat dalam hal tersebut siap menanggung konsekuensinya,” tutur Sebby Sambom.

Sebby juga menyatakan TPNPB bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Ia menyebut aksi tersebut sebagai bagian dari perjuangan mereka melawan keberadaan aparat militer Indonesia di Papua.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
Ā© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus