Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan jasa travel gelap menawarkan harga tiket hingga 7 kali lipat dari harga normal kepada masyarakat yang ingin pulang kampung, menerobos larangan mudik.
Dengan lain kata masih banyak warga Ibu Kota dan sekitarnya bersikeras ingin bepergian di tengah pandemi Corona atau COVID-19 yang berarti menembus larangan mudik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada yang ke Cirebon biasanya harganya hanya Rp 100 ribu, diangkat sampai Rp 750 ribu," kata Sambodo saat dikonfirmasi, Selasa, 12 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan harga yang jauh lebih mahal, para pengusaha travel gelap itu menjanjikan bisa membawa pemudik menerobos perbatasan Jabodetabek. Mereka biasanya akan mencari jalur tikus yang tak dijaga oleh polisi.
Seperti diketahui, saat ini polisi melarang seluruh kendaraan pribadi dan umum meninggalkan wilayah Jabodetabek menyusul larangan mudik Lebaran 2020 oleh pemerintah. Sejak aturan itu diberlakukan, banyak pelaku usaha travel gelap yang menawarkan jasanya dan ditangkap oleh polisi.
Pada Senin kemarin, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengumumkan telah menggagalkan 228 kendaraan travel gelap yang berusaha mengangkut 1.389 pemudik keluar Jabodetabek.
Mereka ditangkap di pos pengamanan Operasi Ketupat 2020 yang sudah berjalan sejak 24 April 2020 sampai 11 Mei 2020. Atas perbuatannya itu, polisi menjerat para pelaku usaha travel gelap dengan Pasal 308 UU LLAJ. Mereka didenda Rp500 ribu atau kurungan penjara maksimal dua bulan.