Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Usman Hamid Sebut Larangan Bicara Satire Politik sebagai Fenomena Neo Orde Baru

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, mengatakan pelarangan membawa satire politik dalam pentas seni Butet Kartaredjasa dan Agus Noor merupakan fenomena politik neo Orde Baru.

6 Desember 2023 | 12.20 WIB

Juru Bicara Maklumat, Usman Hamid saat menyampaikan maklumat Juanda yang berjudul "Reformasi Kembali ke Titik Nol" di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 16 Oktober 2023. Maklumat Juanda disampaikan untuk menyikapi putusan Mahkamah Konsitusi (MK) yang meloloskan gugatan batas usia capres-cawapres tetap 40 tahun kecuali sudah berpengalaman sebagai kepala daerah. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Juru Bicara Maklumat, Usman Hamid saat menyampaikan maklumat Juanda yang berjudul "Reformasi Kembali ke Titik Nol" di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Senin, 16 Oktober 2023. Maklumat Juanda disampaikan untuk menyikapi putusan Mahkamah Konsitusi (MK) yang meloloskan gugatan batas usia capres-cawapres tetap 40 tahun kecuali sudah berpengalaman sebagai kepala daerah. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, mengatakan pelarangan satire politik dalam pentas seni Butet Kartaredjasa dan Agus Noor merupakan fenomena politik neo Orde Baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Jadi itu bukan gejala lagi," kata Usman, melalui sambungan telepon, pada Rabu, 6 Desember 2023. Dia mengatakan, menurut keterangan Butet dan Agus 41 kali pementasan baru dirasakan pelarangan dan pembatasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, Butet Kartaredjasa dan Agus menyatakan adanya tekanan berupa permintaan menandatangani surat berisi larangan tidak membuat sindiran bernada politik. Larangan itu muncul saat keduanya dan penyelenggara akan mementaskan pertunjukan Musuh Bebuyutan di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat, 1 Desember 2023.

Pentas itu diselenggarakan di bawah forum kebudayaan Indonesia Kita. Tiba-tiba, kata Usman, ada pembatasan berupa pernyataan tidak membicarakan politik. "Itu jelas sebuah intimidasi yang cukup serius," ujar dia. Apalagi dalam kegiatan itu muncul aparat keamanan yang tidak biasa hadir dalam kegiatan pementasan seperti itu.

Usman menyatakan, intimidasi kepada Butet dan Agus sangat disayangkan. Awalnya, sebelum pertunjukan berlangsung, sejumlah petugas Kepolisian Sektor Cikini tiba-tiba datang dan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik.

Dalam surat yang ditandatangani itu, termuat enam poin larangan, yakni kampanye pemilihan umum, menyebarkan bahan kampanye pemilu, memasang alat peraga kampanye pemilu, menggunakan atribut politik. 

Menggunakan atribut bakal calon presiden dan wakil presiden, bakal calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), DPRD, dan DPD, serta hal yang termasuk dalam kegiatan politik lainnya. "Jika kami melanggar ketentuan tersebut, maka kami siap menerima sanksi sesuai aturan-aturan hukum yang berlaku," tertulis di bawah keterangan surat itu.

Usman menyatakan, sangat menyayangkan tindakan intimidasi yang menyasar Butet dan Agus tersebut.

Pilihan Editor: 
Mabes Polri soal Intimidasi terhadap Butet Kartaredjasa ihwal Pertunjukan Satire: Silakan Dilaporkan

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus