Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mabes Polri menyatakan total warga negara Indonesia (WNI) korban tindak perdagangan orang yang telah dipulangkan dari Myanmar berjumlah 699 orang. Jumlah itu terkonfirmasi setelah rombongan terakhir yang berjumlah 169 orang tiba di tanah air pada Rabu, 19 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jadi secara keseluruhan terdapat 699 warga kita yang jadi korban TPPO dan sudah kembali. Pemulangan ini berlangsung dalam beberapa gelombang sejak pertengahan Februari,” kata Direktur Tindak Pidana Perempuan dan Anak dan Pidana Perdagangan Orang Brigjen Nurul Azizah, dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jumat, 21 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nurul mengatakan pemulangan WNI korban TPPO itu berlangsung dalam empat gelombang. Pemulangan pertama berlangsung pada 22 Februari 2025 dengan jumlah 46 orang. Pemulangan gelombang kedua terjadi pada 28 Februari dengan 84 orang.
Lalu gelombang pemulangan ketiga terjadi pada 18 Maret dengan 400 WNI. Sehari berselang ada 169 orang yang tiba di tanah air.
Nurur menjelaskan, polisi masih melakukan asesmen terhadap dua rombongan terakhir yang tiba di Indonesia. Kini mereka masih berada di Asrama Haji Pondok Gede sebelum dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Nurul menyebutkan para korban TPPO bekerja di industri penipuan online di Kota Myawaddy, Myanmar. Industri online scam ini meliputi judi online, love scamming dan penipuan berkedok investasi.
“Sebagian besar direkrut lewat media sosial dengan tawaran gaji 25 hingga 30 ribu bath atau sekitar Rp 15 juta per bulan,” kata Nurul.
Nurul mengatakan setelah sampai di Myawaddy, para korban tidak mendapatkan bayaran sesuai tawaran semula. Para korban bekerja di bawah ancaman kekerasan bila tak mencapai target jumlah korban yang harus ditipu.
“Kami mengimbau masyarakat untuk jangan mudah tergiur dengan iming-iming gaji besar di luar negeri. Pastikan informasi soal pekerjaan di luar negeri bersumber dari dinas terkait agar menjamin perlindungan dan keamanan,” kata dia.
Pilihan Editor: Ratusan WNI Korban TPPO Masih Terjebak di Myawaddy Myanmar