Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Arab Saudi Serukan Jatuhkan Sanksi ke Israel

Arab Saudi menyerukan pada negara-negara Barat agar mau menjatuhkan sanksi ke Israel, di mana ini hal yang mudah bagi Barat.

8 Juli 2024 | 07.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjuk rasa anti-perang mengangkat tangan mereka yang "berdarah" ke belakang Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken selama sidang Komite Alokasi Senat mengenai permintaan dana tambahan keamanan nasional senilai $106 miliar dari Presiden Biden untuk mendukung Israel dan Ukraina, serta meningkatkan keamanan perbatasan, di Capitol Hill pada Washington, 31 Oktober. REUTERS/Kevin Lamarque

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan menyerukan agar Israel dijatuhi sanksi, begitu juga pejabat di Negeri Bintang Daud tersebut terkait kejahatan perang yang mereka lakukan dalam perang Gaza. Ucapan Faisal bin Farhan itu adalah sikap paling terbuka Kerajaan Arab Saudi terhadap penolakannya atas penjajahan Israel di Jalur Gaza.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seruan itu disampaikan Faisal bin Farhan dalam sebuah panel di European Council on Foreign Relations’ (ECFR) di Madrid pada pekan ini. Faisal bin Farhan menekankan tentara Israel yang ada di Gaza setiap hari melanggar prinsip-prinsip hukum kemanusiaan internasional dan negara-negara Barat bisa dengan mudah menjatuhkan sanksi untuk mencegah kejahatan serupa terulang lagi di kemudian hari. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Mudah sekali bagi Eropa yang ingin fokus pada isu kemanusiaan untuk setidaknya meminta pertanggung jawaban pada Israel agar memenuhi tanggung jawabnya pada warga sipil Gaza agar mendapatkan akses kemanusiaan yang dibutuhkan,” kata Faisal bin Farhan. 

Menurutnya, sebagian besar komunitas internasional setuju kalau solusi permanen bagi konflik Israel Palestina adalah solusi dua negara. Namun beberapa negara memilih diam saja kalau sudah menyangkut solusi dua negara. Walhasil, Tel Aviv terus memperluas aktivitas pendudukannya di wilayah Palestina.      

Arab Saudi mengutuk serangan berdarah yang dilakukan Israel di teritorial Palestina yang sudah berlangsung selama sembilan bulan. Kerajaan Arab Saudi yakin Tel Aviv telah melakukan kejahatan perang.  Itu adalah ucapan paling keras yang mewakili posisi Kerajaan Arab Saudi saat ini.  

Tel Aviv belum mau berkomentar perihal seruan Faisal bin Farhan untuk menjatuhi sanksi ke Israel. Seruan ini kemungkinan besar hanya akan menyebabkan keretakan besar antara Ryadh dan Tel Aviv serta hambatan lebih lanjut atas upaya negosiasi dan normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.    

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Rwanda Resmi Buka Kantor Kedutaan Besar di Jakarta

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus