Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kepulauan Solomon Kecewa Pakta Keamanannya dengan Cina Dikritik

Perdana Menteri Kepulaun Solomon mengungkapkan kekesalan untuk pertama kali setelah pakta keamanannya dengan Cina disoroti negara-negara besar

30 Maret 2022 | 16.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Manasseh Sogavare, Perdana Menteri Kepulauan Solomon. Sumber: Reuters

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Kepulaun Solomon Manasseh Sogavare kecewa dengan reaksi terkait negosiasi yang dilakukan pihaknya dengan Cina mengenai keamanan. Sogavare menilai reaksi itu sangat menghina pihaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Itu adalah komentar pertama yang disampaikan Sogavare periha sebuah pakta keamanan, yang disebut Sogavare, sudah siap di tanda-tangani.

 

Sebelumnya negosiasi keamanan antara Kepulauan Solomon dengan Cina telah menimbulkan keresahan bagi Amerika Serikat dan Selandia Baru. Kepulauan Solomon adalah negara yang terletak di Kepulauan Pasifik.

 

Negosiasi pakta bidang keamanan antara Cina dengan Kepulauan Solomon bocor, dimana disebutkan sebuah pangkalan militer Cina bakal ditempatkan di negara itu. Sogavare mengatakan dokumen yang bocor itu, baru draft (rancangan). Namun Sogavare menolak menjelaskan detail kesepakatan akhir pihaknya dengan Cina.

 

“Kami tidak ditekan oleh teman-teman baru kami dan tidak ada niat apapun untuk meminta Cina membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon,” kata Sogavare.

 

Kepulauan Solomon awalnya pada 2019 membangun hubungan diplomatik dengan Taiwan, namun sekarang pindah ke Cina. Pada Senin, 28 Maret 2022, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan ada sebuah potensi demiliterisasi di kawasan.

 

Sedangkan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan Canberra akan sangat waswas jika kesepakatan itu mengarah pada sebuah penempatan pangkalan militer Cina di Pasifik.

 

Menjawab rentetan kritikan tersebut, Sogavare mengatakan negara-negara besar tidak akan peduli jika negara-negara di Kepulauan Pasifik tenggelam akibat perubahan iklim. Sebab negara-negara di kepulauan Pasifik dianggap seperti halaman belakang oleh negara-negara besar. Sogavare juga menolak tuduhan oposisi, yang mengklaim pakta keamanan dengan Cina bisa mengarah pada pemerintahan otokratis.

    

Sumber: reuters

    

 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.  

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus