Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Huanan di Wuhan, yang diyakini sebagai asal virus corona (Covid-19), ditutup dengan pagar biru dan dijaga ketat oleh petugas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami hanya melakukan pekerjaan kami," kata seorang penjaga berseragam hitam yang memerintahkan seorang reporter Reuters untuk menghapus rekaman yang direkam di dekat gerbang utama pasar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penjaga mengidentifikasi dirinya sebagai pekerja dari tim pencegahan dan pengendalian epidemi pemerintah kota, menurut laporan Reuters, 5 September 2020.
Jurnalis asing diundang dalam tur resmi untuk melaporkan upaya Wuhan untuk membangun kembali ekonominya setelah trauma Covid-19 selama berbulan-bulan.
Pemerintah mengatakan Wuhan kembali normal dan kembali berbisnis, sekolah dan lokasi wisata juga dibuka kembali. Perusahaan-perusahaan di Wuhan juga sudah beroperasi dengan kapasitas penuh.
"Tidak ada tempat lain yang seaman ini," kata Lin Songtian, presiden Asosiasi Rakyat Cina untuk Persahabatan dengan Negara Asing, sebuah kelompok yang didukung negara yang membantu mengatur tur tersebut.
Pasar Makanan Laut Huanan Wuhan, tempat asal-usul virus corona, diduga menjual hewan liar termasuk anak serigala, musang, dan bahkan koala.[Mirror.co.uk]
Wuhan menjadi lokasi lebih dari 80% kematian Covid-19 di Cina. Kota yang terletak di tepi sungai Yangtze ini telah melaporkan nol kasus penularan lokal sejak April, dan sebagian besar lockdown ketat dua bulan telah dicabut.
Tetapi banyak yang mengkritik Wuhan dituduh terlalu lambat menangani virus corona pada fase awal, atau sengaja menutupinya karena dituduh takut mengganggu ekonomi dan pemerintah pusat.
Kritikus mengatakan sensor media dan pembungkaman pelapor memberi virus lebih banyak waktu untuk menyebar tanpa terdeteksi.
Wuhan tetap enggan memberikan penjelasan tentang asal-usul patogen yang telah menewaskan hampir 900.000 orang di seluruh dunia.
Kota tersebut masih membatasi akses ke lokasi seperti pasar makanan laut Huanan, yang terkait dengan kelompok infeksi pertama yang diidentifikasi pada Desember.
Di pasar grosir lain di ujung utara kota, yang terbuka untuk umum, jurnalis dibuntuti oleh staf keamanan dan dilarang berbicara dengan pemilik kios dan pedagang.
"Jika Anda tidak mengizinkan orang mengunjungi tempat-tempat ini, Anda memberi kesan kepada orang-orang bahwa Anda memiliki sesuatu yang disembunyikan," kata Yanzhong Huang, peneliti di Council on Foreign Relations di Washington yang mempelajari politik di balik masalah kesehatan Cina.
Cina menolak teori konspirasi seputar virus corona, termasuk klaim tanpa bukti bahwa lembaga spesialis virologi di Wuhan yang membuat Covid-19. Tetapi masih banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang asal-usul Covid-19 dan peran yang dimainkan oleh perdagangan satwa liar di Wuhan.
Meskipun pihak berwenang menutup pasar Huanan pada Januari, ada konsensus ilmiah yang berkembang bahwa virus itu tidak berasal dari sana. Beberapa penelitian menunjukkan virus corona sudah beredar pada saat mencapai pasar, dengan lebih dari satu jalur transmisi.
"Saya setuju dengan gagasan umum bahwa virus menular ke manusia sebelum pasar Wuhan," kata David Irwin, profesor kedokteran dan patobiologi di Universitas Toronto.
"Mereka mungkin adalah pedagang yang telah terpapar secara langsung dengan virus pada hewan inang atau berinteraksi dengan petani atau pedagang lain di luar Wuhan," katanya.
Sementara Yanzhong Huang mengakui Cina berhasil menahan virus corona, namun heran kenapa pemerintah Cina tidak bisa lebih terbuka ketika jurnalis mengunjungi pasar atau lembaga penelitian virusnya.
Cina telah menunjukkan sedikit keinginan untuk penyelidikan internasional tentang asal-usul Covid-19 atau untuk memungkinkan pengawasan terhadap upaya Cina menahan virus corona pada tahap awal, alih-alih lebih memilih untuk fokus pada pemulihan ekonomi negara.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/us-health-coronavirus-china-wuhan/nothing-to-see-covid-origins-off-limits-as-chinas-wuhan-touts-recovery-idUKKBN25X08E