Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pasar Huanan di Wuhan, Cina, adalah satu tempat yang langsung diisolasi setelah virus corona merebak. Pasar ini ditengarai sebagai tempat awal munculnya virus corona. Pasar Huanan ditutup pada 1 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama resmi dari Pasar Huanan adalah Huanan Seafood Wholesale Market. Tempat ini dikenal sebagai pasar basah karena di sana didominasi aktivitas pemotongan berbagai jenis hewan, seperti ayam, keledai, domba, babi, rubah, musang, tikus, landak, kelinci, kelelawar, koala, ular, dan salamander. Pasar basah seperti ini umum di Cina. Tak jauh dari tempat pemotongan hewan, ada kedai makanan laut yang menyuguhkan ikan dan udang segar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasar basah membuat kontak antara manusia, hewan yang masih hidup, dan binatang yang sudah dipotong menjadi sangat dekat. "Ini pasar hewan yang diatur dengan buruk, ditambah perdagangan satwa liar ilegal jadi peluang bagi virus untuk menyebar dari hewan liar ke manusia," kata Christian Walzer, Direktur Eksekutif Program Kesehatan Wildlife Conservation Society dalam pernyataan resmi.
Walzer menyatakan, sudah saatnya menutup pasar hewan hidup yang menperjualbelikan satwa liar. "Ini upaya untuk memerangi perdagangan hewan liar dan mengubah perilaku konsumsi satwa liar yang berbahaya," kata dia.
Mengutip laporan Mirror pada 25 Januari 2020, ada bagian dari Pasar Huanan yang semrawut. Darah bekas pemotongan hewan berceceran dan tidak tertata. Pasar Huanan juga mencampuradukkan pemotongan satwa liar, hewan ternak, dan bahan makananan dari laut.
Puluhan orang mengantre untuk memeriksa kesehatannya di Rumah Sakit Tongji Wuhan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 22 Januari 2020. Pemerintah Cina menduga virus corona berasal dari hewan-hewan liar di pasar makanan laut Huanan. cnsphoto via REUTERS.
Kondisi ini diduga menjadi pemicu munculnya virus. "Asal mula virus corona adalah satwa liar yang dijual secara ilegal di pasar makanan laut Wuhan," kata Gao Fu, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina. Perdagangan hewan liar itu didorong tingginya permintaan makanan dan bahan-bahan obat tradisional.
Belum lama ini, sebuah riset menjelaskan kemungkinan lain, bahwa Pasar Huanan bukan sumber awal munculnya virus corona. Analisis ini berdasarkan uraian dalam jurnal The Lancet yang dipublikasikan Science Magazine, pada 26 Januari 2020.
Makalah The Lancet yang ditulis oleh sejumlah peneliti dari beberapa institusi menunjukkan runutan kasus virus corona. Menurut para peneliti, kasus paling awal infeksi virus corona terjadi pada 1 Desember 2019. Dan pasien tidak memiliki hubungan dengan pasar makanan laut.
Ditambah lagi data yang dihimpun para peneliti menunjukkan 13 dari 41 kasus pasien yang terinfeksi virus corona tidak memiliki tautan ke pasar. "Sebanyak 13 kasus itu angka yang banyak. Dan bisa dipastikan mereka tak ada kontak dengan pasar hewan," kata Daniel Lucey, spesialis penyakit menular dari Universitas Georgetown.
Lucey mengatakan jika data yang dipegang timnya akurat, maka peristiwa manusia pertama yang terinfeksi virus corona mungkin saja terjadi pada November 2019. Sebab, perlu waktu bagi virus untuk masa inkubasi antara infeksi dan timbulnya gejala.
Dengan begitu, menurut Daniel Lucey, ada kemungkinan virus corona menyebar di tempat lain sebelum temuan sumber virus di Pasar Huanan. Sementara laporan dari otoritas kesehatan Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan pasien pertama yang terinfeksi virus corona teridentifikasi pada 8 Desember 2019.
MIRROR | BUSINESS INSIDER | SCIENCE MAGAZINE