Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keamanan Bosnia Nenad Nesic pada Kamis, 26 Desember 2024, ditahan bersama enam orang lainnya atas tuduhan mengorganisir kejahatan pencucian uang, penyalahgunaan kekuasaan dan menerima uang suap. Penahanan Nesic dan rekan-rekannya yang terlibat diumumkan oleh jaksa penuntut umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jaksa penuntut dan Kementerian Dalam Negeri Bosnia sebelumnya sudah menginvestigasi Nesic sebagai terduga kejahatan korupsi di sebuah perusahaan BUMN bernama Road of RS. Di perusahaan itu, Nesic menjabat sebagai general manager periode 2016-2020. General manager di perusahaan itu sekarang dipegang oleh Milan Dakic, yang juga ikut ditahan bersama Mladen Lucic yang merupakan abang dari seorang mantan menteri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan tersebut enggan berkomentar perihal penahanan ini. Nesic, Dakic dan Lucic juga memilih bungkam.Sedangkan jaksa penuntut belum mempublikasi empat nama lainnya.
Presiden RS Milorad Dodik, yang sedang diadili oleh pengadilan Bosnia karena menolak keputusan utusan perdamaian internasional Christian Schmidt, menuduh jaksa penuntut melakukan kampanye persekusi terhadap pejabat di pemerintah Serbia.
“Langkah hukum yang dilakukan jaksa penuntut Bosnia terhadap Nenad Nesic sungguh tidak bisa diterima,”kata Dodik.
Sebelumnya pada November 2020, sebuah laporan untuk menggugat Nesic dimasukkan ke kantor jaksa penuntut umum distrik Banja Luka. Dalam laporan itu, Nesic dicurigai telah menyalahgunakan posisinya dan ditunjuk sebagai sosok yang bertanggung jawab. Dikatakan dalam gugatan itu, Nesic melanggar undang-undang BiH soal pengadaan, di mana dia diduga memperoleh keuntungan secara finansial dari perusahaan bernama "Prijedorputevi" hampir sebesar 8.5 juta euro (Rp143 miliar).
Nesic saat ini menjabat sebagai Presiden Aliansi Rakyat Demokrat, yakni sebuah koalisi bersama Aliansi Independen Sosial Demokrat yang dipimpin dodik. Dia menulis di X bahwa jaksa penuntut melakukan prosedur yang tidak bisa diterima dan itu sama seperti ‘penganiayaan terhadap personel’ terhadap BiH
Sumber: Reuters | en.vijesti.me
Pilihan editor: Taiwan Minta Indonesia Waspada soal Klaim Kedaulatan Cina
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini