Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pangeran Talal bin Abdulaziz, sosok di Kerajaan Arab Saudi yang dikenal vokal menyuarakan reformasi di Arab Saudi, meninggal pada usia 87 tahun. Pangeran Talal adalah ayah dari Alwaleed bin Talal, seorang investor paling tajir di Arab Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters, Minggu, 23 Desember 2018, Pangeran Talal sebelumnya telah di rawat di sebuah rumah sakit di ibu kota Riyadh. Namun Kerajaan Arab Saudi menutup rapat informasi dimana lokasi sang pangeran di rawat dan dimana pangeran menghembuskan nafas terakhir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesehatan Pangeran Talal dalam beberapa tahun terakhir diketahui terus memburuk. Namun nyaris tak terpublikasi jenis sakit yang dideritanya.
Kerajaan Arab Saudi hanya menjelaskan, solat jenazah akan dilakukan di kota Riyadh pada Minggu, 23 Desember 2018.
Pangeran Talal masuk dalam jajaran anggota senior Kerajaan Arab Saudi. Sejak 1960-an, dia memilih keluar dari Arab Saudi dan hidup di pengasingan atau persisnya ketika otoritas Arab Saudi mencabut paspornya setelah dia memimpin para pangeran untuk melakukan protes menuntut reformasi konstitusi.
Pangeran Talal baru kembali ke Arab Saudi setelah Faisal bin Abdulaziz al-Saud menjadi Raja Arab Saudi pada 1964. Dia duduk di Dewan Aliansi, sebuah lembaga di Arab Saudi yang bertanggung jawab memantau suksesi Kerajaan Arab Saudi sebagai salah satu eksportir minyak mentah dunia. Namun pada 2011, dia mengundurkan diri dari jabatan itu.
Salah satu hal yang paling dikenang dari sosok Pangeran Talal adalah dukungannya yang konsisten agar perempuan Arab Saudi diberikan kebebasan yang lebih besar, mulai dari hak untuk bekerja atau berkarir dan izin agar mereka boleh menyetir mobil. Pangeran Talal juga diketahui pernah menyuarakan tuntutan adanya pembatasan anggaran pengeluaran militer.