Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pesan-pesan 'Cinta yang Manis' dari Xian untuk Mendorong Angka Kelahiran

Otoritas KB Kota Xian di Cina minggu ini mengirim pesan "cinta yang manis" dalam sebuah langkah baru untuk mendorong angka kelahiran yang lesu.

23 Agustus 2023 | 21.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Orang-orang berjalan bersama anak-anak di jalan pejalan kaki di Harbin, Provinsi Heilongjiang, Cina, 10 Februari 2023. REUTERS/Thomas Peter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas keluarga berencana di kota bersejarah Xian di Tiongkok minggu ini mengirim pesan kepada penduduknya dengan harapan mereka mendapatkan "cinta yang manis, pernikahan dan persalinan", dan menciptakan "kesuburan yang baik", dalam sebuah langkah baru untuk mendorong angka kelahiran yang lesu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesan tersebut dilaporkan oleh media lokal, termasuk di akun resmi Weibo China Newsweek, dan bertepatan dengan festival Qixi pada 22 Agustus, yang juga dikenal sebagai Hari Valentine Cina, hari libur tradisional yang merayakan cinta dan romansa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pesan tersebut dikirim oleh Komisi Kesehatan Xian dan Asosiasi Keluarga Berencana Xian. Kedua departemen pemerintah tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Reuters tidak dapat memverifikasi pesan tersebut secara independen.

“Lanjutkan darah Tiongkok dan berbagi tugas penting peremajaan,” demikian bunyi unggahan Weibo di China Newsweek. Ia menambahkan bahwa pernikahan dan melahirkan anak harus dilakukan pada “usia yang tepat” tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pesan ini muncul ketika pemerintah Cina mencoba mendorong pasangan muda untuk memiliki anak, seiring dengan semakin banyaknya perempuan yang menunda memiliki anak atau memilih untuk tidak memiliki anak sama sekali.

Banyak perempuan menyebutkan tingginya biaya mengasuh anak, sulitnya melanjutkan karir, diskriminasi gender dan tidak ingin menikah sebagai faktor utama yang menyebabkan mereka tidak menginginkan anak.

Peraturan resmi di Cina mempersulit perempuan lajang atau belum menikah untuk memiliki anak di luar nikah, namun beberapa provinsi seperti Sichuan di barat daya telah mulai meliberalisasi undang-undang pada tahun lalu untuk meningkatkan tingkat kesuburan.

Prihatin dengan penurunan populasi pertama di Cina dalam enam dekade dan populasi yang menua dengan cepat, penasihat politik pemerintah pada Maret mengusulkan agar perempuan lajang dan belum menikah harus memiliki akses terhadap layanan pembekuan sel telur dan program bayi tabung (IVF), serta layanan lainnya.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus