Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Top 3 Dunia; Mongolia Tak Patuhi Putusan ICC dan Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

Top 3 dunia, Mongolia mendadak menjadi perhatian dunia karena berani menolak menjalankan putusan ICC yang menerbitkan surat penahanan pada Putin

5 September 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Mongolia Elbegdorj Tsakhia (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri kedua), disambut tentara kehormatan di Genghis Khan Square, yang diambil dari nama pendiri Kekaisaran Mongol di abad ke-13, dalam upacara penyambutan di Ulan Bator, Mongolia, 3 September 2014 (AP Photo)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Rabu, 4 September 2024, diurutan pertama berita tentang Mongolia yang sedang menjadi sorotan karena mengabaikan putusan Mahkamah Internasional (ICC). Ukraina sebelumnya berharap Mongolia sebagai anggota ICC mau menahan Presiden Rusia Vladimir Putin yang kunjungan kerja ke sana, namun nyatanya Putin melenggang bebas selama di Mongolia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diurutan kedua top 3 dunia, berita tentang kunjungan kerja Paus Fransiskus ke Indonesia. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkap Paus Fransiskus terkesan dengan cara Indonesia merayakan perbedaan, terutama ketika anak-anak muda menyambutnya tiba di Istana Merdeka Jakarta, sebelum upacara kenegaraan dimulai. Paus Fransiskus kagum akan sambutan yang hangat tersebut, serta anak muda Indonesia yang sedemikian beragam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut top 3 dunia selengkapnya: 

1. Mengenal Mongolia, Bangsa yang Pernah Ditakuti sebagai Penakluk Dunia

Kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Mongolia, Selasa, 3 September 2024, bikin geger. Penyebabnya adalah Putin hingga saat ini masih menjadi buronan ICC untuk kejahatan perang dan Mongolia yang merupakan anggota ICC tidak menangkapnya. Sebaliknya, Putin malah menerima sambutan karpet megah yang membuat Ukraina mengkritik Mongolia dan menyebutnya sebagai pukulan terhadap keadilan

Terlepas dari kritik soal Rusia dan ICC, Mongolia adalah bangsa dengan sejarah luar biasa di masa lalu. Sejumlah besar etnis telah mendiami Mongolia sejak zaman prasejarah. Sebagian besar dari mereka adalah pengembara yang, dari waktu ke waktu, membentuk konfederasi yang kemudian menjadi terkenal. Yang pertama, Xiongnu, disatukan untuk membentuk konfederasi oleh Modun Shanyu pada 209 SM. 

Baca selengkapnya di sini

2. Menlu Retno: Paus Fransiskus Titip Salam ke Anak Muda Indonesia

Kepala Negara Vatikan sekaligus pemimpin tertinggi Gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus menyampaikan salam ke anak-anak muda Indonesia melalui Presiden Joko Widodo.

"Beliau menyampaikan pesan kepada Bapak Presiden untuk disampaikan salamnya kepada seluruh masyarakat Indonesia, terutama untuk anak-anak muda dan anak-anak Indonesia," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 4 September 2024. 

Menlu Retno mengatakan Paus Fransiskus dalam kesempatan itu menjelaskan fungsi pendidikan dan sekolah sangat penting agar anak-anak muda dapat dididik sejak dini untuk menghargai perbedaan. Sekolah sangat penting karena dari sejak muda anak-anak penting untuk dididik menghargai perbedaan. Jika mereka semua, kita semua menghargai perbedaan, maka perdamaian akan dapat terjaga.

Baca selengkapnya di sini

3. Ukraina Mengancam Mongolia karena Tak Patuhi Putusan ICC untuk Menahan Vladimir Putin

Kementerian Luar Negeri Ukraina pada Senin, 3 September 2024, mengancam Mongolia akan menerima konsekuensi karena tidak menahan Presiden Rusia Vladimir Putin yang kunjungan kerja ke Ulaanbaatar. Ukraina ingin Mongolia menangani Putin seperti putusan yang diterbitkan Mahkamah Internasional (ICC). 

Kunjungan kerja Putin ke Mongolia adalah yang pertama ke negara anggota ICC sejak pengadilan di Den Hague itu menerbitkan surat perintah penahanan pada Putin pada Maret 2023. Putusan ICC itu memerintahkan 124 negara anggota ICC agar menahan Presiden Putin dan melakukan ekstradisi buntut dari perang Ukraina. 

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya meyakinkan pihaknya tak punya kekhawatiran pada Mongolia yang dianggap sebagai kawan Rusia. Saat berita ini diturunkan, Putin sudah mendarat dengan mulus di Ulaanbaatar.    

“Mongolia sudah gagal melakukan putusan ICC agar menahan Putin. Ini (tindakan Ulaanbaatar) sama dengan pukulan keras ke wajah ICC dan sistem pengadilan kriminal internasional,” kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina Georgy Tykhy.   

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Suci Sekarwati

Suci Sekarwati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus