Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Vatikan: Rakyat Palestina Harus Tinggal di Tanah Mereka

Vatikan pada Kamis menolak proposal Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza.

14 Februari 2025 | 17.00 WIB

Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin tiba di Istana Sakhir, selatan Manama, Bahrain, 3 November 2022. REUTERS/Hamad l Mohammed
Perbesar
Menteri Luar Negeri Vatikan Kardinal Pietro Parolin tiba di Istana Sakhir, selatan Manama, Bahrain, 3 November 2022. REUTERS/Hamad l Mohammed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat tinggi Vatikan pada Kamis menolak proposal Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memindahkan warga Palestina dari Gaza. Menteri Luar Negeri Vatikan Pietro Parolin menegaskan "penduduk Palestina harus tetap berada di tanahnya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Ini adalah salah satu poin mendasar dari Takhta Suci: tidak ada deportasi," kata Menteri Luar Negeri Pietro Parolin di sela-sela pertemuan Italia-Vatikan, menurut kantor berita ANSA seperti dikutip Arab News.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Memindahkan warga Palestina akan menyebabkan ketegangan regional dan "tidak masuk akal" karena negara-negara tetangga seperti Yordania akan menentang, lanjutnya.

"Solusinya menurut kami adalah solusi dua negara, karena ini juga berarti memberi harapan kepada penduduk," katanya.

Trump telah mengusulkan untuk mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang dan mengusir lebih dari dua juta penduduk Palestina ke Yordania atau Mesir. Para ahli mengatakan gagasan itu akan melanggar hukum internasional, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebutnya "revolusioner."

Paus Fransiskus pekan ini mengkritik rencana Trump untuk deportasi massal migran tidak berdokumen di Amerika Serikat. Dalam sebuah surat kepada para uskup AS, kepala Gereja Katolik menyebut deportasi itu sebagai "krisis besar" dan mengatakan mengirim kembali orang-orang yang telah melarikan diri dari negara mereka sendiri dalam kesulitan "merusak martabat" para migran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus