Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Protes kekerasan atas nama agama digelar di beberapa kota di India pada hari Rabu, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu karena dituduh mencuri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Protes pembunuhan di negara bagian timur Jharkhand mendorong Perdana Menteri Narendra Modi mendesak majelis tinggi menyerukan hukuman sekeras mungkin. Modi menyatakan kesedihannya atas peristiwa amuk massa berujung maut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Video tentang aksi main hakim sendiri beredar di media sosial dan ditayangkan oleh televisi lokal. Video viral menunjukkan seorang pria bernama Tabrez Ansara, 24 tahun, diikat di tiang dan memohon belas kasihan ketika beberapa orang memukulinya dengan tongkat dan memaksanya untuk bersumpah setia kepada dewa-dewa Hindu, ungkap laporan Reuters, 27 Juni 2019.
Ansari ditangkap oleh gerombolan penduduk desa yang mencurigai dia seorang pencuri di daerah Seraikela-Kharsawan Jharkhand pada 18 Juni, kata Avinash Kumar, seorang wakil kepala polisi di daerah itu.
Sebelas warga desa telah ditangkap dan tim investigasi khusus dibentuk untuk menyelidiki masalah ini, kata Kumar.
Kumar mengatakan, setelah kejadian penduduk desa memanggil polisi dan mengajukan kasus terhadap Ansari, dan polisi membawanya ke rumah sakit.
Tetapi Ansari meninggal karena luka-lukanya saat dalam tahanan empat hari kemudian. Dua petugas polisi dari daerah itu telah diskors, kata polisi kepada media setempat.
Puluhan orang berkumpul di ibu kota India, New Delhi, sambil membawa tuntutan yang menyerukan keadilan bagi pembunuhan Ansari.
Di Gujarat barat dan negara bagian Benggala Barat timur, ratusan orang turun ke jalan dengan membawa poster bertuliskan, "Jangan lagi melakukan kekerasan atas nama agama."
Protes direncanakan di sekitar 50 kota dan belum diketahui berapa banyak lagi yang akan digelar.
Kejahatan kebencian terhadap minoritas telah melonjak di India sejak Modi dan partai nasionalis Hindu-nya Bharatiya Janata Party (BJP) berkuasa pada tahun 2014. Puluhan pria Muslim telah diserang atau dikeroyok oleh gerombolan Hindu garis keras sejak itu, banyak yang dicurigai menyembelih sapi, yang merupakan dianggap suci dalam agama Hindu.
Dua hari setelah pembunuhan Ansari, seorang guru sekolah agama Muslim di kota Kolkata, Benggala Barat menuduh dia diusir dari kereta yang sedang melaju karena dia menolak untuk mengucapkan bakti kepada dewa-dewa Hindu seperti yang diminta oleh beberapa pria Hindu di kereta.
Banyak kritikan di media sosial yang mengecam pemerintah yang dipimpin BJP di negara bagian Jharkhand, di mana kelompok masyarakat sipil India telah mencatat setidaknya 13 aksi pengeroyokan terhadap minoritas atau kekerasan atas nama agama, terutama terhadap Muslim dalam tiga tahun terakhir.