Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Nanti bertemu di puncak lagi

Gorbachev akan berkunjung ke as, reagan pergi ke moskow. bulan lalu 2 pemimpin negara raksasa bertemu. pertemuan di anggap menentukan nasib manusia akibat perang yang akan datang. (kl)

14 Desember 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JERMAN diduduki orang Jerman, Prancis sejak semula digarap orang Prancis. Tapi Amerika? Mula-mula, kata si Didid, Amerika diduduki orang Indian, yang di bawah pimpinan Old Shatterhand memelihara bison yang jumlahnya ratusan ribu. Sesudah Mayflower mendarat di Virginia, orang Indian semua dibunuh, dan dari ratusan ribu bison hanya tinggal beberapa puluh di kebun binatang New York dan San Francisco. Sejak itu Amerika diduduki orang Amerika. Bangsa itu lazim disebut Yankee, lambangnya Uncle Sam. Sulit dikatakan apakah Uncle Sam orang Inggris, Jerman, atau Belanda. Pasti bukan orang Italia yang di Amerika disebut wops. Mungkin juga bukan Cina, meski jumlah Cina di Amerika cukup besar. Mungkin, boleh dikatakan, dia berbangsa WASP. White. Anglo Saxon dan Protestan. Meski Amerika dibanjiri orang Skandinavia, Italia, Polandia, Jepang, dan Yahudi, rupanya universum symbolicum (ideologi)-nya warisan kaum Anglo Saxon yang putih dan kalvinis: sivis pacem para bellum, dan negara kita negara kesempatan. Lain dari negara sosialis di Eropa, yang mencari social security untuk semua warga negara dongeng utama di Amerika ialah a country of unlimited opportunities. Kemiskinan ialah suatu penyakit, dan hanya orang malas tertular penyakit itu. Yang rajin dan yang takut Tuhan pasti maju, dan kekayaan ialah tanda bukti berkat Tuhan (Weber). Orang asing, yang sebagai musafir mengunjungi AS, merasa heran mengapa terdapat begitu banyak pengemis di kota-kota besar dan mengapa begitu banyak pengemis berkulit hitam dan berjiwa hispanik. Terdapat sepuluh juta orang melarat yang bisa membuktikan bahwa dongeng tentang kesempatan tak terbatas tidak benar, tapi dongeng itu harus dipertahankan, karena tuntutan penciptaan keadilan sosial harus dicat hitam supaya warna putih negara demokratis meritorik menjadi lebih cemerlang. Begitulah dunia dibagi dua: alam merdeka di bawah naungan payung nuklir AS, dan dunia komunis, suatu alam yang dikuasai sistem setan. Eksponen utama sistem satanik itu memang Rusia. Bulan November dua pemimpin negara raksasa bertemu: Gorbachev wakil social security dan Ronald Reagan yang mewakili dunia unlimited opportunities. Pertemuan itu lebih dari suatu lakon penuh khayalan, karena mungkin nasib umat manusia sekarang dan kemudian hari bisa dipengaruhinya. Yang bisa dipersoalkan ialah pertanyaan, apakah upacara di Jenewa bisa dianggap suatu pertemuan. Menurut Laing Philipson Lee, pertemuan ialah pendekatan pelbagai pendapat. Pendapat Reagan tentang pendapat Gorbachev tentang pendapat Reagan tentang pendapat Gorbachev. Bagaimana dia pikir pendapat saya mengenai pikiran dia tentang rencana saya. Bukan dua orang yang bertemu, melainkan, seperti dikatakan Sullivan, beberapa hantu. Dan semua hantu itu mewakili dua alam yang seratus persen berbeda. Kebudayaan AS cukup diketahui di Indonesia: cukup banyak orang memakai Levi's, celana biru, dan makan ayam di Kentucky Grill. Kebudayaan AS sangat sederhana, karena kebudayaan tak ada. Puluhan bangsa bertemu dengan ratusan kebiasaan, agama, cult, dan bahasa, sehingga untuk bertemu mereka membikin suatu sistem buatan yang dangkal. Setiap orang asing yang berpartisipasi dalam suatu party orang Amerika dengan hi Jack dan ha John merasa terjun dalam satu komedi dengan banyak hahaha dan hihihih, how's life dan how are the kids. Optimisme gilang-gemilang, saya mau engkau mencintai saya dan saya mau menyenangkan kamu. Everybody happy ? Kalau begitu, marilah kita berdansi dan menyanyi and the saints come marching in. Segala hal itu sering berlangsung di dalam bius, dipersembahkan with love from Johny Walker atau Black & White. Lain di Rusia. Melukiskan secara singkat jiwa orang Rusia tidak banyak berbeda dari tugas memberi ringkasan dalam satu menit Ilias dan Odyssee. Lain dari memberi statistik mengenai seratus empat puluh perbedaan jiwa AS dan US, lebih baik memberi beberapa anekdot. Waktu Tzar Nikolas II dinobatkan di Moskow, beliau menuntut partisipasi rakyat dan membuat semacam pasar malam yang begitu ramai sehingga empat ribu orang meninggal. Malam itu juga His Imperial Majesty ikut pesta dansa-dansi di Kedutaan Prancis, dan kegembiraan tidak dikurangi malapetaka begitu besar. Nikolas diganti Stalin, yang membunuh dua puluh juta orang dan sekarang masih disebut Bapak Kecil kita, dan darah jutaan orang tidak mengubah warna tangannya menjadi merah. Pernah dikatakan, Patton (AS) mengorbankan seribu tank untuk menyelamatkan satu serdadu, sedang Stalin bersedia mengorbankan seribu orang untuk menyelamatkan sebuah tank. Kalau nanti Reagan akan "bertemu" lagi dengan Gorbachev, seluruh dunia bertanya dengan bergetar: siapa bersedia meledakkan bom atom sehingga kita semua musnah? Kalau bagi orang Rusia jumlah korban tidak penting, rupanya sang Gorbachev paling berbahaya padahal cukup banyak orang punya perasaan yang tidak enak, bahwa tombol ledakan akan ditekan pertama kali oleh The Great Cowboy dari negara kesempatan tidak terbatas. Untuk AS star wars keuntungan ekonomis, bagi US suatu ancaman untuk ekonominya. Di Sochow, seorang insinyur bilang kepada saya: kucing Rusia manis-manis, tapi kalau terjepit kukunya tajam. Sepuluh tahun yang lalu orang Barat menderita pemikiran Doomsday dan merasa hari kiamat sudah dekat. Nuklir diangkat menjadi semacam senjata absolut dan musuh diangkat menjadi supernatural. The Evil Empire, kata Reagan, The Satanic System. Sekarang pemikiran berubah, orang menjadi apatis, putus asa, dan merasa negara adidaya tertangkap dalam dua corak yang tidak fleksibel lagi. Sebelum summit mulai, Menteri George Schultz sudah yakin tidak akan menghasilkan sesuatu. Kemungkinan perang bertambah nyata. Perang terjadi tidak kalau jumlah wanita sama dengan jumlah laki-laki atau kalau Tuhan mau menghukum umat manusia, melainkan kalau dua corak sosial punya kepentingan berbeda dan tidak ada lembaga integrasi yang menciptakan kemungkinan untuk penyesuaian. Justru situasi itu yang ada. Gorbachev akan mengunjungi AS, Reagan akan pergi ke Moskow - tidak ada kemungkinan suatu break through, dan alasan terjadi perang bertambah banyak. Empat ribu wartawan datang ke Jenewa, the biggest show on earth. Apa yang mereka lihat? Jerami digerakkan angin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus