Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Editorial

Perang Polisi Melawan Judi

Kepolisian perlu target dalam memberantas judi. Sebuah perang yang memberikan rasa aman jangka panjang.

8 Desember 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KEPALA Kepolisian Jenderal Bambang Hendarso Danuri rupanya tak percaya pada mitos bahwa judi mustahil diberantas. Ia copot anak buahnya yang gagal membasmi permainan terlarang itu. Ia tindak perwira tinggi yang membiarkan permainan purba itu berlangsung. Ini jelas kabar baik. Ternyata Bambang Hendarso meneruskan tindakan bagus yang dilakukan pendahulunya, Jenderal Sutanto. Disarankan ia tak cuma mencopot, melainkan juga mengajukan yang bersalah ke meja hijau.

Judi adalah dunia bergelimang uang. Usaha memberantasnya butuh sosok polisi yang berani dan tak mau makan suap. Mungkin absennya polisi antisuap itulah yang membuat praktek judi berbilang tahun merajalela di negeri kita. Selama ini tidak terlihat tindakan serius. Aparat terkesan bermain mata dan mengambil untung dari perbuatan melanggar hukum ini.

Publik melihat ada perubahan pada masa Jenderal Sutanto menjabat kepala kepolisian. Sutanto mencanangkan pemberantasan judi sebagai program utama. Pada mulanya banyak yang sinis. Maklum, biasanya janji kepala kepolisian baru cepat menguap bersama waktu. Tapi Sutanto tak sembarang berjanji. Sepuluh hari pertama memimpin, ia menangkap 1.500 orang yang tersangkut judi. Sejak itu, ”dunia adu untung” tadi langsung mengkerut.

Bambang Hendarso meneruskan tindakan benar ini. Di Pekanbaru, misalnya, polisi menyasar bandar judi bernama Candra Wijaya alias Acin, yang ternyata terus beroperasi. Jaringannya terus membesar, tidak hanya mencakup seluruh Sumatera, tapi hingga Singapura, Malaysia, dan Thailand. Omzetnya sekitar Rp 4 miliar per hari.

Penangkapan Acin beberapa waktu lalu, dalam operasi yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Daerah Riau, Brigadir Jenderal Hadiatmoko, melegakan banyak pihak. Ini bukan saja membuktikan tak seorang pun di negeri ini kebal hukum, melainkan juga menghentikan satu periode ketika penjudi kakap itu disebut-sebut memiliki kedekatan khusus dengan petinggi kepolisian. Hadiatmoko memberikan inspirasi. Kalau ada keberanian dan integritas, tidak sulit menekuk raja judi dengan reputasi sehebat apa pun.

Langkah Hadiatmoko menindak tegas anak buahnya yang terlibat kasus Acin perlu mendapat dukungan. Pencopotan Kepala Kepolisian Kota Besar Pekanbaru sudah sepantasnya dilakukan, dan itu pasti punya efek jera. Tak seorang pun pimpinan polisi yang boleh membiarkan praktek judi tumbuh di wilayah kerjanya.

Jenderal Bambang Hendarso juga perlu memeriksa secara intensif tiga mantan Kepala Kepolisian Daerah Riau untuk mengetahui alasan lolosnya Acin dari radar polisi selama ini. Keterangan Bambang kepada pers, bahwa tiga bekas Kepala Polda Riau tidak menjadi beking Acin, rasanya belum cukup. Bambang Hendarso harus mendapat jawaban: mengapa dalam waktu begitu lama bisnis Acin tak pernah disentuh aparat kepolisian.

Kalau ingin menyelamatkan ekonomi rakyat, Bambang Hendarso perlu terus melancarkan perang melawan judi ini. Perang yang satu ini akan memberikan perlindungan yang jauh lebih besar dalam jangka panjang daripada, misalnya, perang melawan preman. Judi yang menghisap ekonomi rakyat jauh lebih berbahaya akibatnya ketimbang aksi preman pasar atau terminal.

Bambang Hendarso mesti memiliki target yang jelas untuk memberantas judi yang masih tersisa. Tanpa target, operasi pemberantasan judi akan berlangsung timbul-tenggelam. Bambang Hendarso tak boleh membiarkan ini terjadi. Ia—bersama pendahulunya—mesti mencatatkan diri sebagai Kepala Polri yang tidak jatuh di kaki bandar judi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus