Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Teknologi AI harus terus mengikuti perkembangan dunia dengan menyerap dan menganalisis ribuan halaman situs web berita.
Sejumlah perusahaan teknologi AI mulai bekerja sama dengan beberapa media massa.
Kerja sama perusahaan AI dan media massa masih berfokus pada media Barat.
SEMUA alat kecerdasan buatan generatif (AI generatif) yang ada saat ini punya satu kesamaan. "Kecerdasan" mereka bergantung pada data yang digunakan untuk melatihnya. Model pembelajaran atau bahasa berskala besar (large language model/LLM) yang digunakan setiap alat itu memerlukan jumlah informasi yang sangat banyak untuk belajar, beradaptasi, dan berkembang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agar tetap relevan dengan perkembangan dunia, data ini harus terus diperbarui. Lalu, dari mana mesin ini mendapatkan informasi terbaru? Idealnya, dari sumber berkualitas yang memproduksi konten bermutu tinggi, relevan, dan terkini. Dengan kata lain, teknologi AI harus terus mengikuti perkembangan dunia dengan menyerap dan menganalisis ribuan halaman situs web berita secara waktu nyata alias real time.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Belakangan ini, tampaknya perusahaan teknologi AI mulai merespons tekanan agar tetap relevan dengan membayar perusahaan media massa atas penggunaan konten mereka dalam pengembangan LLM. OpenAI, misalnya, bekerja sama dengan Axel Springer, Le Monde, dan Associated Press. Sementara itu, Meta menandatangani perjanjian serupa dengan Reuters.
Munculnya kerja sama antara perusahaan pengembang AI dan media massa menjadi kabar baik bagi redaksi media. Kesepakatan ini dapat meningkatkan pendapatan mereka. Menerbitkan berita yang independen, dapat dipercaya, dan berkualitas tinggi memerlukan biaya besar. Pada saat yang sama, industri media sedang menghadapi krisis keuangan yang makin dalam akibat runtuhnya sumber pendapatan tradisional mereka, yakni iklan.
Meski begitu, kesepakatan ini sebagian besar masih berfokus pada konglomerat media berbahasa Inggris yang berlokasi di negara-negara Barat. Mereka masih mengabaikan media independen di seluruh dunia, termasuk yang memiliki pengaruh dan ukuran signifikan. Belum ada kesepakatan publik antara perusahaan AI dan media yang menyediakan berita dalam bahasa Portugis, Swahili, atau Hindi, misalnya. Padahal bahasa-bahasa ini digunakan oleh lebih dari satu miliar orang.
Kondisi ini hanya akan menciptakan bias dalam informasi yang digunakan oleh AI generatif. Bagi sebagian besar populasi dunia, ini adalah kabar buruk. Dalam jangka panjang, kondisi ini juga merugikan perusahaan teknologi besar. Jika teknologi AI yang mereka kembangkan tidak relevan bagi sebagian besar warga di planet ini karena hanya bersandar pada informasi yang tak dapat dipercaya, usang, atau bias, kegunaan teknologi tersebut akan terbatas atau bahkan kontraproduktif.
Dalam bahasa dengan jumlah sumber yang terbatas, LLM akan lebih sering melakukan kesalahan, menunjukkan bias gender, dan mengalami "halusinasi" yang menghasilkan informasi palsu atau menyesatkan. Akibatnya, AI generatif dapat memperburuk ketidaksetaraan dalam akses informasi tepercaya serta memperbesar penyebaran disinformasi.
Era baru AI ini bisa menjadi titik balik yang menentukan, tapi juga berisiko terhadap kepunahan media massa. Perusahaan pengembang AI bisa saja mengambil konten dari organisasi pers tanpa memberikan kompensasi, terutama bagi media non-bahasa Inggris. Pada saat yang sama, makin banyak pengguna Internet yang mencari informasi dari chatbot atau agregator berita berbasis AI. Sayangnya, platform-platform ini tak menghasilkan pendapatan iklan bagi perusahaan media. Tren ini ada kemungkinan akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan.
Jika media yang berfokus pada kepentingan publik di seluruh dunia tak mendapatkan kompensasi atas penggunaan konten berita mereka, masalah ini akan makin memburuk. Namun, bagaimana media kecil—terutama yang menulis dan menyiarkan berita dalam bahasa lokal—dapat bernegosiasi dengan raksasa teknologi? Sebaliknya, bagaimana perusahaan teknologi dapat mengelola hubungan dengan ribuan organisasi berita di hampir 200 negara?
Diperlukan mekanisme mendesak untuk mencapai solusi ini. Salah satunya dengan mengidentifikasi dan menegosiasi kesepakatan atas nama media di seluruh dunia agar ada kompensasi adil dari perusahaan teknologi AI. Dengan cara ini, perusahaan teknologi dapat mengandalkan sumber berita yang berkualitas, benar-benar lokal, dan independen, yang mencerminkan realitas di lapangan.
Pada konferensi tingkat tinggi AI di Paris, Prancis, pada 10-11 Februari 2025, International Fund for Public Interest Media (IFPIM)—yang didukung oleh pemerintah Prancis dan 18 donor lain—meluncurkan program Global Media Trust. Inisiatif ini bertujuan mengelola dan menegosiasi kesepakatan tersebut. Global Media Trust dikembangkan bersama Current AI dan akan memberikan manfaat bagi kedua pihak.
Di satu sisi, media akan mendapatkan kompensasi atas berita yang mereka hasilkan. Di sisi lain, perusahaan teknologi dapat membangun LLM dan teknologi AI generatif yang lebih akurat, objektif, dan andal. Pada akhirnya, publik akan menjadi pihak yang paling diuntungkan karena mereka akan mendapatkan akses ke informasi yang akurat dan tepercaya dalam bahasa mereka sendiri.
Mengabaikan keberagaman serta pentingnya peran media independen di seluruh dunia akan menggagalkan upaya mewujudkan potensi AI. Jika organisasi media massa terus mengalami kehancuran finansial dalam laju yang makin cepat, AI akan kehilangan data yang dapat diverifikasi sebagai dasar informasi mereka. Hal ini dapat mengancam kemampuan kita untuk memperoleh berita yang seimbang dan kredibel.
Global Media Trust dapat menjadi solusi inovatif dan kuat untuk mencegah hal-hal buruk seperti yang disinggung di atas. Kedalaman serta kekayaan informasi yang diproduksi oleh jurnalis harus menjadi bagian dari perkembangan model AI di masa depan. ●
Redaksi menerima artikel opini dengan ketentuan panjang sekitar 7.500 karakter (termasuk spasi) dan tidak sedang dikirim ke media lain. Sumber rujukan disebutkan lengkap pada tubuh tulisan. Kirim tulisan ke e-mail: [email protected] disertai dengan foto profil, nomor kontak, dan CV ringkas.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo