Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di berbagai wilayah pada 29 Februari dan 1 Maret 2024. Prakirawan BMKG, Capriati Ariska Putri, mengatakan gelombang setinggi 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara. Indikasi serupa juga ada di perairan utara Halmahera dan Samudra Pasifik Utara Halmahera-Biak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis, 29 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara ke timur dengan kecepatan 8 -25 knot. Adapun angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan laju 4-20 knot. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi, serta perairan Kepulauan Sangihe.”
Ariska mengimbau perahu nelayan memperhatikan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. BMKG pun meminta kapal tongkang mewaspadai kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Kapal fery juga harus memperhatikan angin sekencang 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter harus diperhatikan kapal ferry. Adapun kapal besar, seperti kargo dan pesiar, disarankan mewasapdai kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.
Tak hanya gelombang setinggi 4 meter, BMKG juga melihat peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, perairan Kepulauan Subi-Serasan, Laut Natuna, Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, serta perairan barat Lampung.
Prediksi gelombang itu juga untuk Samudra Hindia Barat Sumatra, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Pulau Sumba, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat. Selain itu juga di Samudera Hindia Selatan Jawa-Pulau Sumba, perairan Kalimantan Utara, Selat Makassar bagian utara dan tengah, perairan Banggai-Kepulauan Sula, perairan Kepulauan Sitaro-Bitung, perairan selatan Sulawesi Utara, Laut Maluku bagian selatan, perairan timur Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat-Papua, serta Samudra Pasifik Utara Jayapura.
“Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Ariska.