Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lingkungan

Bibit Siklon 93W Masih Picu Gelombang Tinggi, Simak Peringatan Dini BMKG Ini

Kecepatan angin tertinggi beberapa hari ini terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Maluku, hingga area Laut Arafuru.

17 Februari 2025 | 12.50 WIB

Gelombang tinggi di Pantai Bambang, Lumajang, Jawa Timur, 27 Desember 2024. ANTARA/Irfan Sumanjaya
Perbesar
Gelombang tinggi di Pantai Bambang, Lumajang, Jawa Timur, 27 Desember 2024. ANTARA/Irfan Sumanjaya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerbitkan peringatan dini soal gelombang tinggi yang timbul akibat pergerakan bibit siklon 93W di sekitar Laut Cina Selatan. Prakiraan BMKG mengenai peningkatan gelombang laut di beberapa perairan domestik ini berlaku hingga 20 Februari nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prakirawan BMKG, Capriati Ariska Putri, mengatakan angin di wilayah utara Indonesia sedang bergerak ke timur dengan kecepatan 6-20 knot. Sedangkan yang di bagian selatan umumnya bergerak ke barat laut dengan laju serupa. "Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku hingga Papua Barat Daya, Laut Banda, dan Laut Arafuru," kata Ariska melalui keterangan tertulis pada Senin, 17 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Angin yang ditimbulkan bibit siklon 93W tak sekencang 96S yang melintasi Indonesia pada pekan lalu. Namun, tetap saja, ada potensi gelombang tinggi 2,5 meter yang harus diwaspadai kapal nelatan di Samudra Hindia barat Aceh, Kepulauan Nias, Kepulauan Mentawai, Bengkulu, dan Lampung. Potensi peningkatan gelombang itu juga ada di Samudra Hindia sebeah selatan Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Perairan yang juga terdampak angin dari 93W adalah Natuna Utara, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku, Laut Banda, serta Samudra Pasifik utara Maluku, utara Papua Barat Daya, utara Papua Barat dan Papua, serta Laut Arafuru. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," kata Capriati.

Nelayan diminta mewaspadai angin yang kencangnya lebih dari 15 knot, serta gelombang yang tingginya melebihi 1,25 meter. Kapal tongkang juga harus mewaspadai angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.

Kali ini kapal ferry sedikit lebih aman karena cenderung terpengaruh oleh kecepatan angin di atas 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Nahkoda armada ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, harus memperhatikan angin di atas 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter.

 

 

 

Irsyan Hasyim

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus