Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 9 -10 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Prakirawan BMKG, Ryan Putra Pambudi mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 20 knot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia selatan Lampung, Selat Malaka bagian utara, Selat Sunda, Selat Bali, Selat Lombok, dan Laut Arafuru," kata Ryan melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 9 November 2024.
Kondisi pola angin tersebut, kata Ryan, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kepulauan Nias, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, dan Samudra Hindia selatan NTT.
Ryan juga menyebutkan gelombang serupa berpotensi terjadi di Selat Karimata bagian utara, Selat Karimata bagian selatan, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku, Samudra Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Samudra Pasifik utara Papua. Gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," ucapnya.
Untuk itu, menurut Ryan, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan modal transportasi seperti perahu nelayan untuk menghindari kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter. Ia juga memperingatkan kapal tongkang untuk waspada saat kecepatan angin lebih
dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter.
Peringatan serupa, kata Ryan, juga diberikan untuk kapal ferry agar berhati-hati saat kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter. Sedangkan kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar diperingatkan untuk waspada saat kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 meter.
Pilihan Editor: Gunung Lewotobi Laki-laki Hari Ini Erupsi Tiga Kali, Badan Geologi Perluas Radius Bahaya