Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Medan - Seekor buaya muara yang dititipkan di Penangkaran Asam Kumbang, Medan, Sumatera Utara, akhirnya mati. Buaya itu mengalami luka robek parah pada trakea (kerongkongan), luka yang didapatnya saat dipancing warga terlibat konflik dengannya di Desa Sangga Lima, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jurubicara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Andoko Hidayat mengungkap penyebab kematian buaya itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan. Luka karena mata pancing saat penangkapan diperparah lagi dengan adanya infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andoko menjelaskan buaya muara itu diketahui mati di lokasi Penangkaran Asam Kumbang Medan, Rabu 6 Januari 2021. "Infeksi tersebut dari bakteri sisa makanan umpan yang masih berada di trakea yang menyebabkan sepsis (komplikasi berbahaya akibat infeksi)," ujarnya sambila menambahkan buaya yang mati tersebut sudah dikubur.
Sebelumnya, buaya muara ditangkap warga Desa Sangga Lima sempat disita BBKSDA Langkat di Stabat, pada Selasa. Panjangnya terukur 2,5 meter. "Warga desa memancing buaya itu ke luar dari sungai dengan umpan ayam," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah II Langkat, Herbert Aritonang.
Buaya muara ini pun dijerat dan dibawa ke daratan. Setelahnya baru dibawa ke kantor KSDA dan diteruskan ke lembaga penangkaran buaya di Asam Kumbang.