Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Anies Rasyid Baswedan mengaku memilih mengedepankan dialog langsung dengan masyarakat daripada memasang alat peraga kampanye (APK) secara berlebihan saat kampanye.
Anies mengatakan hal itu untuk merespons banyaknya APK peserta Pemilu 2024 yang dipasang secara berlebihan di daerah.
"Kami berkeliling, kami berdialog, dan kami ingin menghormati rakyat Indonesia. Cara menghormatinya dengan apa? Dengan memberikan kesempatan mereka untuk bertanya," kata Anies dalam keterangannya usai berkampanye di Gedung Islamic Center, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Kamis, 4 Januari 2023.
Menurut dia kampanye dengan memasang APK secara berlebihan sudah tidak efektif meraup suara di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu menjelaskan bahwa rakyat sudah bisa mencari tahu sendiri tentang rekam jejak calon atau peserta pemilu.
Oleh karena itu, kata Anies, yang dia utamakan untuk memenangi Pilpres 2024 adalah melakukan dialog langsung agar masyarakat mengetahui cara calon pemimpin mereka dalam mengambil kebijakan terkait kemaslahatan masyarakat.
"Saya memilih hadir di acara Desak Anies karena warga bisa bertanya apa saja, supaya mereka bisa menilai dan merasa dihormati. Jadi calon (presiden) bukan sekadar memberikan foto dan video, tetapi juga siap berdialog dengan rakyat," ujar Anies.
Sehari sebelumnya, saat berkampanye di Kota Solok, Sumatera Barat, Anies berjanji akan membawa perubahan hingga ke tingkat nasib keluarga. Menurut dia, gagasan perubahan untuk Indonesia bukan hanya soal perubahan politik, presiden, partai, maupun koalisi, melainkan juga soal masalah harga sembako hingga masalah lapangan kerja.
"Cukup sudah sembako mahal, cukup sudah lapangan pekerjaan sulit, cukup sudah pendidikan mahal, kami ingin perubahan," kata Anies dalam keterangan resminya.
Gagasan perubahan yang dia bawa untuk Solok bakal didasari hasil perjalanan dirinya mulai dari acara Desak Anies hingga bertemu dan mendengar aspirasi petani secara langsung. Petani di daerah tersebut, kata Anies, mengeluh karena harus membeli pupuk dengan harga yang mahal.
Padahal, Solok merupakan daerah yang menjadi penghasil beras terbaik. "Yang dibutuhkan adalah pupuk yang konsisten. Insyaallah, perubahan akan kami lakukan," kata dia.
Pilihan Editor: Timnas Amin Sebut Anies Baswedan Tetap Kampanye Sampai Menjelang Debat Capres
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini