Alasan Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Dukung Iqbal-Dinda di Pilgub NTB

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) menyatakan dukungannya kepada mantan duta besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Turki yang menjadi bakal calon gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal di pemilihan gubernur (Pilgub) NTB. Iqbal maju berpasangan dengan Indah Dhamayanti Putri (Iqbal-Dinda).

“Para jemaah NW kami harapkan untuk memilih Iqbal-Dinda di Pilgub NTB," kata Ketua Umum PBNW Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani pada acara perayaan hari ulang tahun ke-89 Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, NTB pada Ahad, 8 September 2024.

Karena dalam pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 PBNW mendukung bakal pasangan calon Iqbal-Dinda, maka Atsani meminta jemaah keluar dari NW jika tidak mengikuti arahan PBNW.

“Kami meminta para jemaah untuk tetap kompak dan bersatu dalam memenangkan Iqbal-Dinda. Kalau ada keluarga besar NW yang tidak mengikuti ini. Maka dia bukan keluarga besar NW,” ujarnya.

Adapun Lalu Muhamad Iqbal menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar NW yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk berikhtiar di Pilgub NTB.

“Saya senang sekali bisa bersilaturahmi dengan keluarga besar NW. Terlebih hari ini PBNW memberikan surat rekomendasi dukungan kepada saya dan Ibu Dinda,” ucapnya.

Iqbal mengaku sangat mengagumi sosok pendiri NW sekaligus Pahlawan Nasional TGKH Zainuddin Abdul Majid atau dikenal dengan Maulana Syekh. Dia mengatakan pencinta Maulana Syekh ternyata ada di mana-mana, bahkan sampai di pelosok desa.

“Saya sudah keliling ke seluruh NTB dari ujung timur ke barat, selatan ke utara. Jemaah NW ada di mana-mana," kata dia.

Mantan Bupati Lombok Timur Dukung Iqbal-Dinda

Mantan Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy juga mendukung pasangan Iqbal-Dinda di Pilkada NTB 2024. “Kami siap ikhtiar bersama memenangkan pasangan Iqbal-Dinda di Pilkada NTB," kata Sukiman Azmy pada pertemuan khusus dengan Iqbal di Pondok Pesantren Buak Ate Kembang Mate, Kecamatan Sakra, Lombok Timur, NTB pada Rabu, 4 September 2024.

Sukiman mengaku kagum atas kesungguhan niat Iqbal untuk membangun NTB. Atas dasar itu, dia dan sejumlah relawan yang menghadiri pertemuan itu percaya Iqbal mampu membangun NTB lebih baik, dengan sejumlah program yang telah disusun rapi.

“Kami berharap agar (Iqbal) memberi perhatian khusus kepada dunia pendidikan, pondok pesantren, terutama anak yatim piatu, agar masa depan mereka terjamin," kata dia.

Iqbal berterima kasih atas dukungan yang diberikan Sukiman. Dia menganggapnya sebagai sikap politik positif yang dipertontonkan oleh politikus senior. “Kami merasa tersanjung, ini adalah sikap politik positif yang ditunjukkan,” tuturnya.

Dia mengatakan dirinya pulang kampung atau berhenti menjadi Dubes Turki, hal itu bukan keinginan yang muncul karena ada kesempatan. Namun, kata dia, pulang kampung merupakan hajat dan cita-cita besar yang telah lama dipendam.

“Saya ingin membangun kampung halaman saya (NTB). Itulah hajat saya selama 28 tahun berkarier,” katanya.

Mengenai pembangunan daerah, Iqbal menilai ada tata kelola yang salah dengan Provinsi NTB. Sebab, kata dia, seluruh persyaratan yang dibutuhkan NTB untuk menjadi daerah maju sudah ada, mulai dari sumber daya Manusia (SDM) hingga sumber daya alam (SDA).

“Kami butuh tata kelola yang baik supaya tidak terus-terusan terjebak di 10 provinsi termiskin di Indonesia. Semoga niat baik bisa dikabulkan oleh Allah agar bisa mengubah tata kelola NTB,” kata dia berharap.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) NTB telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan di antaranya bakal pasangan calon Iqbal-Dinda yang diusung sembilan partai politik, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra, Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Bulan Bintang (PBB), Hanura, Gelora, Garuda dengan jumlah suara sah sebanyak 1.637.928.

Bakal paslon Zulkieflimansyah dan H.M. Suhaili F.T atau Zul-Uhel diusung tiga partai politik, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Demokrat, dan Nasdem dengan jumlah suara sah 823.606.

Sedangkan bakal paslon Siti Rohmi Djalilah dan Musyafirin diusung empat partai politik, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Perindo, dan Partai Ummat dengan jumlah suara sah sebanyak 602.321.

Pilihan editor: Komisi II DPR Bahas Tiga Opsi Soal Kotak Kosong dalam Rapat dengan KPU, Apa Saja?