Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Riset Roki Arbi mengatakan, pihaknya mencoba melakukan simulasi bakal calon gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi jika dipasangkan dengan beberapa tokoh dengan elektabilitasnya lumayan tinggi di Jabar. Salah satunya, Dedi dipasangkan dengan istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain dengan Atalia, Indo Riset juga coba memasangkan Dedi dengan Ade Ginanjar dan Erwan Setiawan. Lantas, apa hasilnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Roki, Dedi meraih di atas 85 persen suara, baik itu melawan Ahmad Syaikhu dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ataupun Ono Surono dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Dedi Mulyadi dominan di atas 85 persen suara, baik ketika head to head dengan Ahmad Saikhu-Ilham Akbar Habibie atau head to head dengan Ono Surono-Acep Adang Ruhiyat," kata Roki pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Roki menyebut tingginya elektabilitas Dedi masih disumbang oleh faktor personalnya. Ketika Dedi dipasangkan dengan Atalia, hasilnya di angka 88,3 persen jika head to head dengan Ahmad Syaikhu.
“Sementara Dedi Mulyadi-Atalia Praratya head to head melawan Ono Surono hasilnya 90,8 persen," tutur Roki.
Namun ada nama Erwan Setiawan yang ternyata memiliki elektabilitas cukup tinggi ketika disandingkan dengan Dedi. Jika head to head dengan Ahmad Syaikhu, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mendapatkan hasil 85,3 persen.
“Jika head to head dengan Ono Surono, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan hasilnya 89,0 persen. Itu hampir sama dengan pasangan Dedi Mulyadi dan Atalia Praratya," tutur Roki.
Menurut Roki, faktor Ridwan Kamil mempengaruhi perubahan peta politik jelang pemilihan gubernur Jawa Barat atau Pilgub Jabar 2024. Elektabilitas Dedi disebut meningkat dalam survei karena Ridwan Kamil tidak maju di Pilgub Jabar.
“Dalam simulasi lima nama, Dedi Mulyadi memiliki elektabilitas 76,8 persen. Sementara dalam simulasi tiga atau dua nama, tingkat elektabilitas Dedi Mulyadi di atas 80 persen," kata Roki.
Karena itu, dari hasil survei tersebut, cukup berat bagi kandidat lain menyaingi suara Dedi karena tingkat elektabilitasnya terpaut cukup jauh.
Berikut data tiga kategori simulasi tingkat elektabilitas yang dilakukan Indo Reset:
Simulasi 1: Dedi Mulyadi-Atalia Praratya 84,3 persen; Ono Surono-Acep Adang Ruhiat 3,8 persen; Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 8,2 persen.
Simulasi 2: Dedi Mulyadi-Ade Ginanjar 81,2 persen; Ono Surono-Acep Adang Ruhiat 5,2 persen; Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie 9,0 persen.
Simulasi 3: Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan 81,5 persen; Ono Surono-Acep Adang Ruhiat 4,3 persen; Ahmad Syaihu-Ilham Akbar Habibie 9,3 persen.
"Suara Dedi Mulyadi memang sudah dominan di atas 80 persen sebelum dilakukan simulasi pasangan. Saat dilakukan tiga model simulasi pasangan suara Dedi Mulyadi juga di atas 80 persen," tutur Roki.