Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Magelang - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Magelang sudah memenuhi kuota perempuan untuk pendaftaran bakal calon legislatif di Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada 9 Bacaleg perempuan, setara dengan 36 persen dari total keseluruhan dari 25 calon PDIP di Komisi Pemilihan Umum Kota Magelang," kata Wakil Bidang Kemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kota Magelang Windarti Agustina saat ditemui di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 10 Juni 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan demikian, menurut Windarti, pihaknya telah memenuhi keterwakilan perempuan sesuai ketetapan undang-undang. "Bahkan dari kami sudah melebihi dari keterwakilan kader perempuan yang diamanatkan dalam ketentuan, yakni minimal 30 persen," ujar Windarti.
Melihat antusiasme bacaleg perempuan dari PDIP, Windarti yang juga maju sebagai caleg, mengaku tetap optimistis mengikuti pesta demokrasi pada pemilu 2024. Meski usia Windarti tidak lagi dan seharusnya sudah saatnya pensiun, namun ia mengaku tetap semangat menjalankan amanah dari partai.
Sementara itu, DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Magelang lebih banyak mendaftarkan Bacaleg perempuan dibanding PDIP. Menurut pantauan Tempo.co di KPU Kota Magelang, DPD PAN percaya diri mendaftarkan 15 nama bacaleg dari kalangan perempuan.
Semua bacaleg perempuan dari DPD PAN caleg perempuan itu tersebar di beberapa daerah pemilihan. "Ada 6 orang di daerah pemilihan (dapil) Magelang I, 6 orang dapil II, dan 3 orang akan bertarung di dapil III. Sedangkan total bacaleg yang didaftarkan ke KPU setempat 25 orang," kata Ketua KPU Kota Magelang, Basmar Perianto Amron.
Menurut Basmar, jumlah tersebut termasuk lebih dari 30 persen total kuota Bacaleg perempuan untuk Pemilu 2023.
Terkait hal itu, Ketua DPD PAN Kota Magelang Yudi Ismono mengaku para bacaleg perempuan ini sangat potensial. Ia bahkan mengamati, banyak kader PAN dari kalangan perempuan yang tangguh, sekalipun menjadi single parent.
Yudi Ismono mengaku, pihaknya juga menggandeng kader-kader muda dan hanya sepertiga bacaleg dari wajah-wajah lama.
"Kami juga menggandeng generasi milenial menjadi kader karena melihat banyak keunggulan dari generasi muda saat ini yang tentu saja menguasai teknologi, dan mampu memberikan penyegaran pada tubuh partai," ujar Yudi.