Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dikabarkan telah mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra untuk maju di pemilihan kepala daerah atau Pilkada DKI Jakarta. Partai Golkar merespons kabar tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Golkar Wilayah Jawa-1 Qudrat Iswara mengatakan, Ridwan Kamil merupakan anggota Partai Golkar yang bergabung secara resmi melalui mekanisme kepartaian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Oleh karena itu baiknya hapunten (permisi) dulu," kata Qudrat kepada Tempo, Jumat, 15 Maret 2024.
Hingga saat ini, Qudrat melanjutkan, belum ada komunikasi yang terjalin ihwal rencana pengusungan Ridwan Kamil oleh Gerindra.
"Maka dari itu baiknya hapunten dulu, tidak main comot," ujar Qudrat.
Golkar, kata dia, juga belum mengetahui akan informasi rencana pengusungan mantan Wali Kota Bandung tersebut.
"Belum ada informasi juga dari RK langsung kepada kami," ucap Qudrat.
Senada Qudrat, Ketua DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan dia belum mengetahui ihwal adanya surat dan komunikasi yang dilakukan dengan Gerindra.
"Belum dengar soal itu," kata Dave kepada Tempo, Jumat, 15 Maret 2024.
Adapun Ridwan Kamil belum menjawab pesan konfirmasi yang dikirimkan Tempo melalui nomor telepon WhatsApp-nya.
Begitu pun, Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad; Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani; Wakil Ketua Umum Gerindra, Budi Satrio Djiwandono; Habiburokhman; Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Andre Rosiade; dan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak belum menjawab konfirmasi Tempo yang dikirim ke masing-masing nomor telepon WhatsApp-nya.
Sebelumnya, seorang politikus Gerindra mengungkapkan jika Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, yaitu Prabowo Subianto dan Ahmad Muzani, telah meneken surat rekomendasi untuk mengusung Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta.
Surat tersebut, kata dia, telah diterima Ridwan Kamil setelah mantan Wali Kota Bandung itu usai kembali dari luar negeri. "Tetapi, tanggalnya masih kosong," kata politikus tersebut, dikutip dari Tempo.
Dia mengatakan, Ridwan Kamil atau RK, tersebut potensial untuk meraih kemenangan di Jakarta. Pengusungan RK, kata dia, merupakan langkah lanjut Gerindra dalam merawat relasi koalisi dengan partai beringin.
"Intinya agar menang total saja. Di pusat kita menang, di daerah harapannya juga seperti itu. Makanya lanjut Koalisi," ujarnya.
Selanjutnya: Peluang RK di Jakarta
Peluang RK di Jakarta
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan, meski memiliki elektabilitas dan pengalaman memimpin pemerintahan daerah, jalan RK menuju DKI 1 tidaklah mudah.
RK, kata Agung, belum cukup kuat untuk menandingi mantan Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan apabila Anies kembali meramaikan kontestasi Pilkada Jakarta.
"Secara konstituen dan survei kepuasan, Anies masih unggul dari RK di Jakarta," kata Agung saat dihubungi, Jumat, 15 Maret 2024.
Kendati begitu, Agung melanjutkan, RK memiliki peluang yang amat besar jika kembali maju di Jawa Barat. Menurut ia, Jawa Barat adalah basis konstituen RK dan telah terbukti memberikan dampak yang positif, terutama dalam mengerek suara Golkar di tanah Pasundan.
"Untuk di Jakarta RK (Ridwan Kamil) peluangnya cukup berat," ujar Agung.
Peneliti Senior Populi Center, Usep Saepul Ahyar, mengatakan dengan pengalaman mumpuni di pemerintahan yang berbasis Kota dan Provinsi, RK menjadi salah satu kandidat yang cukup potensial untuk maju di Pilkada Jakarta mendatang.
Menurut Usep, rekomendasi yang diberikan Gerindra bakal mendorong perolehan suara RK di Jakarta, apabila nantinya harus berhadapan dengan kandidat lain seperti Anies, Basuki Tjahaja Purnama, dan Ahmad Sahroni.
"Tergantung Koalisi pengusungnya saja. Kalau head to head, memang masih kalah dari Anies untuk di Jakarta," ucap Usep.
ANDI ADAM FATURAHMAN | STEFANUS PRAMONO