Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

<font size=2 color=#FF0000>Susno Duadji: </font><br />Tuduhan Itu Bohong dan Fitnah

31 Mei 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEJAK ditahan 10 Mei lalu, Komisaris Jenderal Susno Duadji seperti “moksa” entah ke mana. Telepon seluler bekas Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI, yang semula mudah dihubungi, itu tiba-tiba “padam”. Namun, Rabu pekan lalu, lewat surat elektronik dari dalam penjara, Susno menjawab pertanyaan wartawan Tempo, Setri Yasra.

Bagaimana kondisi Anda di dalam tahanan?

Saya dalam keadaan sehat lahir dan batin. Tensi normal, berat badan turun sedikit, karena olahraga pagi teratur.

Banyak yang khawatir, setelah ditahan, Anda akan berubah sikap dan “menyerah”….

Menyerah dengan apa? Apanya yang berubah? Tidak bisa diwawancarai, ya. Jelas, wong ketemu saja enggak bisa. Pegang handphone juga tidak boleh.

Apakah Anda merasa ini sebagai tekanan?

Jelas tekanan psikis. Masak, saya diisolasi seperti teroris saja? Saya dikurung, kemudian banyak kasus untuk saya yang direkayasa, sementara saya tidak bisa berbuat apa pun karena tidak ada kebebasan dan tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar.

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban memberikan perlindungan. Apa tanggapan Anda?

Saya senang sekali, LPSK secara yuridis mengakui peran saya. Ini sebuah awal yang baik dalam pembe rantasan korupsi di Indonesia, karena orang tidak takut lagi membongkar korupsi di lingkungannya. Ada perlindungan hukum, di mana si pembongkar tidak dapat dituntut secara pidana dan perdata atas kasus yang di laporkannya.

Anda dijadikan tersang ka korupsi kasus pemo tongan anggaran pemilihan kepala daerah Jawa Barat 2008. Bagaimana tanggapan Anda?

Semua sudah dipertanggungjawabkan dengan baik, dan sudah diaudit oleh yang berwenang. Hasilnya, tidak ada masalah. Apa yang terjadi saat ini adalah dikorek-korek masalahnya. Kalau begitu, bagus sekali, tapi harus adil dan transparan. Artinya, berlaku bagi satuan kerja Polri di seluruh Indonesia. Coba periksa dana hibah pemerintah daerah untuk pengamanan pemilihan kepala daerah. Saya yakin hasilnya di Jawa Barat yang paling baik.

Bagaimana kasus itu sebenarnya?

Tidak benar, dan tuduhan tersebut bohong dan fitnah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus