Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Difabel

7 Terapi Sederhana untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Buatlah terapi ini seperti suasana sedang bermain bersama anak berkebutuhan khusus.

26 Juli 2020 | 12.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi difabel. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anak berkebutuhan khusus seringkali mengalami kesulitan dalam menyampaikan apa yang mereka pikirkan. Kondisi ini tak jarang membuat mereka tidak bisa mengekspresikan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Untuk menyiasati keadaan tersebut, orang tua dapat melakukan beberapa aktivitas sebagai terapi bagi anak kebutuhan khusus. Buatlah terapi ini seperti suasana sedang bermain bersama anak. Dengan begitu, orang tua dapat mengetahui maksud anak dan mendekatkan hubungan emosional keduanya.

Mengutip laman Indianexpress, berikut tujuh aktivitas sederhana yang dapat diterapkan orang tua sebagai terapi bagi anak berkebutuhan khusus:

  1. Melukis dan mewarnai
    Menciptakan sesuatu yang artistik dapat meningkatkan kepercayaan diri anak berkebutuhan khusus. Beberapa yang bisa dilakukan adalah melukis dan mewarnai gambar buah dan sayur-sayuran. Kegiatan ini dapat menstimulus sensor motorik, koordinasi, kepercayaan diri, dan kreativitas. Pastikan menggunakan bahan-bahan dan peralatan yang aman buat anak saat melakukan setiap kegiatan.

  2. Merakit atau menyusun
    Kegiatan merakit mainan dapat mengembangkan kreativitas anak autisme. Ketika merakit mainan, mereka menunjukkan kemampuan memecahkan masalah dan keterampilan sosial anak akan terbangun.

  3. Mendengarkan musik dan menari
    Bagi anak berkebutuhan khusus, musik dan tarian merupakan dua hal yang menyenangkan. Dengan menari, mereka dapat mengekspresikan diri sekaligus meningkatkan kekuatan tubuh. Terapi musik dan menari bagi penyandang disabilitas dapat meningkatkan hormon yang membuat mereka senang.

  4. Permainan fisik
    Melakukan permainan fisik seperti bermain lempar bola dapat meningkatkan keterampilan motorik. Untuk penyandang autisme, Cerebral Palsy, dan disleksia, melakukan permainan yang melibatkan fisik dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta menunjang tumbuh kembangnya.

  5. Permainan dengan menggunakan papan
    Permainan yang menggunakan papan, seperti bongkar pasang, ular tangga, atau ludo bisa menjadi alternatif untuk membangun rasa percaya diri dan keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus. Bagi orang tua, permainan ini juga dapatmendekatkan hubungan emosional dengan anak.

  6. Bermain karakter
    Permainan karakter seperti boneka untuk anak autisme dan disleksia dapat meningkatkan daya imajinasi mereka. Dengan permaian seperti itu, anak berkebutuhan khusus dapat mengenal konsep yang abstrak dan spontanitas.

  7. Mengenalkan teknologi
    Seiring perkembangan teknologi, ada beragam inovasi yang mendukung aktivitas anak berkebutuhan khusus. Ada fitur pembaca layar, buku digital, hingga keyboard Braille yang bisa digunakan. Orang tua dapat mengenalkan teknologi tersebut guna memudahkan aktivitas anak berkebutuhan khusus.

MUHAMMAD AMINULLAH

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus