Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ada ka'bah di atas beringin

Perang poster kampanye pemilu antara ketiga kontestan, kebanyakan berupa slogan. kemudian berkembang tulisan yang aneh-aneh, terasa mencari-cari dan terkadang keterlaluan.(nas)

27 Maret 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"PERANG" sedang berlangsung di Yogyakarta. Kota gudeg yang juga dianggap kota budaya ini kini dengan sengaja sedang dicemarkan secara besar-besaran. Pasalnya: perang poster kampanye pemilu antara ketiga kontestan. Di hari pertama masa kampanye, 15 Maret, suasana masih "sopan". Poster kampanye kebanyakan berupa slogan. Tapi hari kedua mulai berkembang tulisan yang aneh-aneh. Golkar muncul dengan spanduk kain di hampir tiap tiang listrik dengan tulisan "Petani milih Golkar", "Wanita Pilih Golkar","Mahasiswa Pilih Golkar" dan sebangsanya. Esoknya PPP membalas dengan tulisan "Warganegara Indonesia Pilih Ka'bah". Namun keesokan harinya PDI menyaingi. Di samping tulisan "Wanita Pilih Golkar", PDI memasang di sebelahnya "Ibu dan Anaknya Pilih PDI". Jika ada tulisan "Kenek Sopir Pilih Golkar", di sebelahnya segera terpampang "Penumpang Pilih PDI". Begitu seterusnya. Beberapa seruan dan slogan terasa mencari-cari dan terkadang keterlaluan. Misalnya di Jalan Cokroaminoto pernah tertulis dengan cat "Tuhan Pilih PDI". Tapi tulisan ini tak berumur lama, karena di depannya segera ditambahkan kata "Umat" berkat teguran pimpinan PDI sendiri. Pemasangan poster dan penulisan corat-coret tersebut umumnya dilakukan generasi muda ketiga kontestan. Tugas mereka tidak cuma itu. Mereka juga bertugas "menjaga" tanda gambar yang dipasang di jalan atau ditempel di tembok. Pernah tanda gambar PDI dicabut polisi karena dipasang sebelum kampanye. Karena tempatnya strategis, begitu dicabut tempat itu dijaga pemuda-pemuda Banteng supaya tidak dimasuki tanda gambar lain sementara izin pemasangan diminta kembali. Akhir pekan lalu generasi muda PPP bergerak dengan cat. Mereka menulis di dipding rumah di tepi jalan atau pertokoan Ada yang lucu, namun banyak juga yang menyeramkan. Di antaranya "Orang-Orang Waras - Pilih Ka'bah" atau "Diam-diam Sultan Pilih Ka'bah". Banyak lagi yang menyinggung soal akhirat atau hari kiamat. Bendera Ka'bah juga satu-satunya bendera yang dikibarkan di atas pohon beringin di depan kraton. Yang lebih aneh: tulisan dalam poster tidak saja dalam bahasa Indonesia atau Jawa, tapi juga bahasa Inggris. Ini mungkin untuk konsumsi turis. Suasana kampanye di beberapa daerah lain tampak tenang. Misalnya di Jawa-Timur. Berbeda dengan lima tahun lalu, kampanye pemilu di provinsi ini berlangsung dengan adem-ayem. Hanya ada satu insiden kecil di Malang tatkala seorang juru kampanye PDI diminta turun oleh polisi. Jurkam itu menyebut "korupsi" dalam pidatonya. "Dia diminta turun hanya untuk menandatangani surat izin," begitu keterangan resmi Ketua DPD PDI Ja-Tim Marsoesi. Tenangnya kampanye di Ja-Tim bisa terlihat dari suasana kantor PPP di Jalan Raya Darmo, Surabaya. "Kalau dulu belum lagi masa kampanye berlangsung 'pengungsi' sudah pada berdatangan ke kantor ini," ujar seorang petugas sekretariat. "Sekarang sudah seminggu kampanye berlangsung, tak seorang pun yang datang mengungsi," tambahnya. Pada 1977 sekitar 40 orang yang mengungsi di kantor itu karena "tekanan", sedang jumlah yang mengungsi di kantor-kantor cabang PPP lebih banyak lagi. Kerusuhan di Lapangan Banteng, Jakarta, pekan lalu tampaknya tak menyentuh kota-kota lain, sekalipun hantu desas-desus bergentayangan. Agaknya semua orang berharap agar insiden itu tak berekor lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus