Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Adu Kuat di Timur Jawa Tengah

Calon anggota DPR di Jawa Tengah 3 bersaing memperebutkan 3,29 juta pemilih yang gejalanya mengarah ke sikap pragmatisme.

15 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Firman Soebagyo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Tujuh calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat inkumben akan memperebutkan sembilan kursi anggota Dewan jatah daerah pemilihan Jawa Tengah 3 pada pemilihan umum tahun ini. Mereka adalah dua orang dari PDI Perjuangan, yaitu Evita Nursanty dan Imam Suroso. Lalu, masing-masing satu orang dari Partai Kebangkitan Bangsa, Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan. Mereka adalah Arvin Hakim Thoha, Sumarjati Arjoso, Firman Soebagyo, Djoko Udjianto, dan Muhammad Arwani Thomafi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Firman Soebagyo mengatakan posisinya sebagai inkumben menguntungkan karena ia sudah sering menemui konstituen setiap kali kegiatan reses sebagai anggota Dewan. Tapi politikus Golkar ini tetap ragu frekuensi bertemu masyarakat itu akan menjamin dirinya terpilih kembali untuk yang ketiga kalinya. Firman sudah dua kali terpilih sebagai anggota Dewan, yakni pada periode 2009-2014 dan 2014-2019. "Ada perubahan sikap yang pragmatis dari masyarakat. Meski diajukan program dengan dana sebesar apa pun, itu hanya sampai di tingkat pengenalan saja," kata Firman kepada Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pria kelahiran Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada 1953 ini mengatakan fenomena pragmatisme pemilih mengemuka setiap kali pemilihan umum. Dari hasil pengamatan dia, sikap pragmatisme itu semakin masif saat pemilu anggota legislatif dan pemilihan presiden digelar secara serentak tahun ini. Meski begitu, Firman tak terlalu risau. Ia optimistis karena memiliki basis massa yang sudah dibina selama sepuluh tahun menjadi anggota Dewan. "Saya adalah putra daerah, banyak kawan, dan ketokohan keluarga saya cukup dikenal. Faktor kekerabatan memang kuat di kami," katanya.

Pada pemilu kali ini, Firman tidak hanya akan bersaing dengan enam calon legislator inkumben di atas di daerah pemilihan Jawa Tengah 3, tapi ia juga akan adu kuat dengan 125 calon anggota legislatif lainnya di 12 partai politik. Di daerah pemilihan ini, ada juga Marwan Jafar, mantan Menteri Desa sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa. Mereka akan adu kuat untuk menggaet suara sebanyak-banyaknya dari total 3,29 juta pemilih yang tersebar di empat kabupaten di sisi timur Jawa Tengah, yaitu Grobogan, Blora, Rembang, dan Pati. "Golkar menargetkan dua kursi anggota DPR di daerah pemilihan ini," ujar Firman.

Sumarjati Arjoso berpendapat senada dengan Firman. Ia mengatakan posisi sebagai calon anggota Dewan inkumben tidak menjadi jaminan dirinya bakal terpilih kembali. Dengan demikian, cara yang ia lakukan untuk meraih simpati masyarakat, selain mendekati pemilih secara langsung, ia aktif bersosialisasi di media sosial. "Meski di media sosial sudah, masyarakat akan bertanya, mana orangnya? Jadi, saya lebih banyak turun," kata Sumarjati.

Cara lain, kata dia, mengandalkan program kerja yang sudah ia perjuangkan di Senayan, lalu program itu disosialisasi ke masyarakat. Menurut Sumarjati, program kerja serta pengalaman tidak cukup untuk memenangi pemilihan. "Di sana ada istilah rawit rablos, ora ono duwit, ora nyoblos," katanya. Istilah rawit rablos, ora ono duwit, ora nyoblos ini berarti dalam pemilihan, calon anggota Dewan tanpa uang tidak usah dipilih. Untuk menghindari politik uang yang menggema di masyarakat ini, Sumarjati mengandalkan jaringan relawannya yang tersebar di empat kabupaten. Pendatang baru di pentas pemilu anggota DPR ini adalah Abdullah Mansuri dari Partai Garuda. Ia mengaku tidak gentar menghadapi calon anggota Dewan inkumben maupun sejumlah politikus senior di daerah pemilihan Jawa Tengah 3. Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia itu mengatakan dirinya mengandalkan relawan untuk menggalang dukungan masyarakat. Target Abdullah adalah lolos ke Senayan, mampu meraih 180 ribu suara pada pemilu April nanti. Ia realistis akan mendulang suara sebanyak-banyaknya di dua kabupaten, yakni Rembang dan Grobogan. "Pasar menjadi titik kumpul relawan kami. Posko saya ada di sana," kata Abdullah.

ARKHELAUS WISNU

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus