Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mengaku sudah sejak awal menyampaikan usulan kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, untuk menunggu hasil penghitungan suara yang resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Sudah, sudah kami sampaikan sejak awal, Partai Demokrat itu Insya Allah akan terus menjaga komitmen, dan juga jati diri kami sebagai partai yang benar-benar Insya Allah akan menggunakan cara-cara yang konstitusional, termasuk dalam kompetisi politik," kata AHY di Museum Balai Kirti, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Mei 2019.
AHY menjelaskan bahwa Demokrat sejak awal konsisten menyampaikan pernyataan pers pada 17 April untuk memberikan ruang kepada proses penghitungan suara secara resmi KPU. "Kami harus hormati proses itu. Tentunya dengan catatan bahwa kita semua sebagai warga negara pemilik suara, memiliki hak termasuk kewajiban mengawasi proses penghitungan tersebut," katanya.
Jika ada kejanggalan dan kecurangan, kata AHY, melaporkannya harus menggunakan cara-cara yang konstitusional. AHY mengatakan, pemilu memang tidak pernah sederhana, dan selalu hadir dalam berbagai dinamika dan permasalahan. "Ada yang terima dengan hasilnya ada yang tidak terima," kata dia.
Menurut AHY, Partai Demokrat menjunjung tinggi norma dan etika dalam berpolitik dan berdemokrasi. Ia juga ingin mencegah keterlibatan kader-kader Demokrat dalam segala bentuk niat atau tindakan yang inkonstitusional atau keluar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Karena itu, ia menegaskan bahwa semua peserta pemilu harus menunggu keputusan KPU pada 22 Mei mendatang.
Sebelumnya, Prabowo sudah menyatakan akan menolak hasil pemilu yang ia anggap curang. Hal itu ia ucapkan dalam acara pemaparan kecurangan pemilu oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi di Hotel Grand Sahid, Jakarta, kemarin.