Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Ali Wardhana Lagi

Ali wardhana terpilih menjadi dekan fe-ui periode 1976-1978. ia memegang jabatan itu 3 kali berturut-turut. merupakan dekan fe-ui terlama, kalau ditambah 1 kali masa jabatan, di ui termasuk terlama.

24 Juli 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKHIRNYA Prof. Dr. Ali Wardhana terpilih kembali sebagai Dekan Fakultas Ekonomi UI untuk masa jabatan 1976 - 1978. Lewat pemilihan yang berlangsung 5 Juli kemarin, guru besar yang sudah memangku jabatan itu tiga kali berturut-turut, berhasil menyingkirkan calon-calon seperti Prof. N. Iskandar, Prof. Dr. Sadli dan Dr. Djunaidi Hadisumarto. Ini berarti sejak terpilihnya tahun 1967 yang lalu, Ali Wardhana merupakan Dekan FEUI yang terlama. Beberapa bekas Dekan seperti Prof. Sumitro dan Prof. Djokosutono SH memang masing-masing memangku jabatan itu selama enam tahun (1951-1957) dan lima tahun (1957-1962). Tapi selebihnya seperti Prof. R.S. Suriaatmadja (almarhum terakhir menjabat Rektor UNPAD) dan Prof. Widjojo Nitisastro, masing-masing hanya bertahan dalam satu kali masa jabatan saja selama dua tahun. Tapi dengan masa jabatan yang dipegangnya selama 11 tahun itu, Ali Wardhana bukan satu-satunya dekan yang terlama di lingkungan UI. Prof. Djokosutono SH, misalnya, berhasil duduk pada jabatan Dekan Fakultas Hukum selama 14 tahun (1950 - 1964). Sementara Prof. Slamet Iman Santoso memegang jabatan Dekan Fakultas Psychologi selama hampir 13 tahun (1960 - 1973). Dan Prof. Rooseno berhasil mempertahankan kedudukan Dekan pada Fakultas Teknik selama tidak kurang 9 tahun (1964-1973). Itu berarti Ali Wardhana sudah berhasil mengejar rekord Prot. Rooseno. Sedangkan untuk melewati masa jabatan Prof. Djokosutono dan Prof. Slamet Iman Santoso, Dekan FEUI itu, sehabis masa jabatannya tahun 1978 nanti, harus bisa memperpanjang kedudukannya kembali paling sedikit untuk satu kali masa jabatan. Kalau itu terjadi, rekord terlama menjabat Dekan berada di tangan Ali Wardhana. Bayangkan,15 tahun. Bagi UI banyaknya guru besar mereka yang merangkap jadi Menteri di pemerintahan, sudah tentu ada untungnya. "Setidak-tidaknya gengsi tinggi", ujar salah seorang anggota senat mahasiswa FEUI -- seolah-olah gengsi ditentukan secara begitu. Bagaimana dengan fasilitas? Bagi Prof. Mahar Mardjono, Rektor UI, justru tidak dengan sendirinya. Setidak-tidaknya fasilitas bantuan misalnya bangunan gedung atau apa saja tidak sebagaimana yang dibayangkan banyak orang sulit datang. Sedangkan ITB misalnya, ketika laboratoriumnya terbakar, cepat mendapatkan bantuan, Mahar mengeluh UI tidak semudah itu dapat rejeki. Bahkan kampus UI yang rencananya bakal dibangun di Depok, ditunda sampai waktu tahunan. Dan memang, guru besar-guru besar yang merangkap jadi Menteri itu tugasnya adalah staf pengajar UI. "Hanya kebetulan mereka diangkat jadi Menteri", ujar Mahar Mardjono, "itu pun sebagai dosen, mereka harus tunduk di bawah saya".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus