AKHIRNYA Prof. Dr. Ali Wardhana terpilih kembali sebagai Dekan
Fakultas Ekonomi UI untuk masa jabatan 1976 - 1978. Lewat
pemilihan yang berlangsung 5 Juli kemarin, guru besar yang sudah
memangku jabatan itu tiga kali berturut-turut, berhasil
menyingkirkan calon-calon seperti Prof. N. Iskandar, Prof. Dr.
Sadli dan Dr. Djunaidi Hadisumarto. Ini berarti sejak
terpilihnya tahun 1967 yang lalu, Ali Wardhana merupakan Dekan
FEUI yang terlama. Beberapa bekas Dekan seperti Prof. Sumitro
dan Prof. Djokosutono SH memang masing-masing memangku jabatan
itu selama enam tahun (1951-1957) dan lima tahun (1957-1962).
Tapi selebihnya seperti Prof. R.S. Suriaatmadja (almarhum
terakhir menjabat Rektor UNPAD) dan Prof. Widjojo Nitisastro,
masing-masing hanya bertahan dalam satu kali masa jabatan saja
selama dua tahun.
Tapi dengan masa jabatan yang dipegangnya selama 11 tahun itu,
Ali Wardhana bukan satu-satunya dekan yang terlama di lingkungan
UI. Prof. Djokosutono SH, misalnya, berhasil duduk pada jabatan
Dekan Fakultas Hukum selama 14 tahun (1950 - 1964). Sementara
Prof. Slamet Iman Santoso memegang jabatan Dekan Fakultas
Psychologi selama hampir 13 tahun (1960 - 1973). Dan Prof.
Rooseno berhasil mempertahankan kedudukan Dekan pada Fakultas
Teknik selama tidak kurang 9 tahun (1964-1973). Itu berarti Ali
Wardhana sudah berhasil mengejar rekord Prot. Rooseno. Sedangkan
untuk melewati masa jabatan Prof. Djokosutono dan Prof. Slamet
Iman Santoso, Dekan FEUI itu, sehabis masa jabatannya tahun 1978
nanti, harus bisa memperpanjang kedudukannya kembali paling
sedikit untuk satu kali masa jabatan. Kalau itu terjadi, rekord
terlama menjabat Dekan berada di tangan Ali Wardhana.
Bayangkan,15 tahun.
Bagi UI banyaknya guru besar mereka yang merangkap jadi Menteri
di pemerintahan, sudah tentu ada untungnya. "Setidak-tidaknya
gengsi tinggi", ujar salah seorang anggota senat mahasiswa FEUI
-- seolah-olah gengsi ditentukan secara begitu. Bagaimana dengan
fasilitas? Bagi Prof. Mahar Mardjono, Rektor UI, justru tidak
dengan sendirinya. Setidak-tidaknya fasilitas bantuan misalnya
bangunan gedung atau apa saja tidak sebagaimana yang dibayangkan
banyak orang sulit datang. Sedangkan ITB misalnya, ketika
laboratoriumnya terbakar, cepat mendapatkan bantuan, Mahar
mengeluh UI tidak semudah itu dapat rejeki. Bahkan kampus UI
yang rencananya bakal dibangun di Depok, ditunda sampai waktu
tahunan. Dan memang, guru besar-guru besar yang merangkap jadi
Menteri itu tugasnya adalah staf pengajar UI. "Hanya kebetulan
mereka diangkat jadi Menteri", ujar Mahar Mardjono, "itu pun
sebagai dosen, mereka harus tunduk di bawah saya".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini