Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ririn Gyantri Ashara Putri, mahasiswa jurusan Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo (UHO) menjadi mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang meraih predikat wisudawan terbaik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada wisuda Universitas Halu Oleo Gelombang ke-2 periode Oktober 2022 -Januari 2023, Ririn meraih IPK tertinggi 3,91 di antara 1.330 wisudawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keterbatasan ekonomi tak jadi penghalang untuk Ririn sekolah. Ayah Ririn berprofesi sebagai buruh serabutan, kadang sebagai tukang batu atau tukang kayu. Sedangkan ibunya hanya petugas kebersihan.
Saat duduk di Sekolah Dasar Negeri 7 Baruga, Kendari, Ririn memperoleh beasiswa dari sekolahnya. Sedangkan saat di SMP, dia mendapat Bantuan Siswa Miskin (BSM). Begitu juga ketika di SMK, dia mendapat bantuan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Dikdasmen.
Karena mempunyai KIP Dikdasmen, Ririn dipermudah saat mencoba memperoleh bantuan biaya pendidikan tinggi, yakni beasiswa Bidikmisi pada 2019.
“Teman-teman lain, yang tidak mempunyai KIP, harus daftar di sekolah dengan membawa surat keterangan tidak mampu. Kalau saya, karena sudah punya KIP, bisa daftar secara online di website Bidikmisi," kata Ririn dilansir dari laman Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan pada Senin, 13 Februari 2023.
Sejak duduk di bangku SMK, Ririn aktif di berbagai organisasi mulai dari Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), anggota Paskibra dan di Pusat Informasi dan Konsultasi Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-KRR). Pada 2018 lalu, dia menjadi siswa terbaik kedua se-SMK Kota Kendari.
Begitu juga saat kuliah, Ririn aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan himpunan mahasiswa. Sedangkan di luar kampus, gadis yang berasal dari suku Tolaki ini aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta di Ikatan Mahasiswa Administrasi Bisnis (IMABI). Pada 2021 lalu, Ririn menjadi finalis Putra-Putri Kampus Indonesia Sulawesi Tenggara.
Hadirnya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) juga dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Ririn. Saat duduk di semester V, Ririn menjadi peserta program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) selama enam bulan di Perum Bulog.
“Hasil dari magang tersebut dikonversi menjadi nilai SKS sehingga saat itu nilai IPK saya sempat 4.0, “ujarnya bangga.
Ririn berpesan pada mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk jangan menyia-nyiakan bantuan pemerintah. "Selesaikan kuliah secepat mungkin dengan nilai akademik yang bagus. Kalau bisa selesai kuliah secepatnya, setidaknya bisa mengurangi beban negara. Misalnya saya selesai kuliah dalam 7 semester dari durasi Bidimisi yang 8 semester, kan anggaran satu semester bisa dihemat pemerintah, “jelasnya.
Menanggapi keberhasilan Ririn itu, Wakil Rektor Bidang Akademik UHO, La Hamimu mengatakan, kampusnya melakukan pembinaan terhadap mahasiswa penerima Bidikmisi atau KIP Kuliah.
Dikatakan Hamimu, setiap tahun, selalu ada wisudawan terbaik dari mahasiswa penerima KIP Kuliah. "Kami selalu bina mahasiswa penerima Bidikmisi dan KIP Kuliah untuk bisa selesai kuliah secepatnya. Pembinaan itu dilakukan melalui berbagai forum seperti seminar akademik maupun non-akademik, “katanya.
Namun, diakui Hamimu, di samping mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi wisudawan terbaik, juga masih ada yang terpaksa diputus bantuan Bidikmisi atau KIP Kuliahnya karena berbagai hal.
“Beberapa kasus antara lain sudah dilakukan pembinaan, nilai IPK di bawah standar yang kami tetapkan, yakni 2.00 pada 3 semester pertama dan 2,67 di semester berikutnya. Ada juga mahasiswa yang putus kuliah karena faktor keluarga dan atas kemauan mahasiswa sendiri, “jelas Hamimu.
Pilihan Editor: Tips Lolos Beasiswa KIP Kuliah 2023
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.