Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Apa Itu Filantropi dan Bagaimana Sejarahnya?

Filantropi merupakan tindakan kedermawanan untuk kepentingan publik.

6 Juli 2022 | 15.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sorak anak Gaza ketika Paman ACT datang bawa air bersih.Sumber: Aksi Cepat Tanggap

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini tengah ramai diperbincangkan kasus dugaan penyelewengan dana donasi masyarakat oleh lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT). Dugaan penyelewengan itu diungkap majalah Tempo edisi 2 Juli 2022. ACT merupakan salah satu lembaga filantropi yang ada di Indonesia. Lantas, apa itu filantropi dan bagaimana sejarahnya?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Secara sederhana, filantropi dapat diartikan sebagai tindakan sukarela dan kedermawanan yang dilakukan untuk kepentingan publik. Jika ditarik ke belakang, sejarah filantropi di Indonesia bermula dari unsur filantropi tradisional yang bersumber dari agama, terutama Kristen dan Islam. Filantropi keagamaan di Indonesia ini terkait dengan kegiatan misionaris serta dakwah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Chusnan Jusuf, peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial (Puslitbang Kesos), dalam karya ilmiahnya berjudul Filantropi Modern untuk Pembangunan Sosial, menyebut ada dua bentuk filantropi berdasarkan sifatnya, yakni filantropi tradisional dan filantropi modern. 

Filantropi tradisional merupakan filantropi berbasis belas kasihan yang pada umumnya berbentuk pemberian untuk kepentingan pelayanan sosial seperti pemberian kepada yang membutuhkan untuk membantu kebutuhan tempat tinggal, pakaian, makanan, dan lain-lain. Dengan begitu, jika ditinjau dari orientasinya, filantropi tradisional lebih bersifat individual. 

Sementara filantropi modern yang juga kerap disebut filantropi untuk pembangunan sosial dan keadilan sosial merupakan bentuk kedermawanan sosial yang dimaksudkan untuk menjembatani jurang antara si kaya dengan si miskin. Hal Itu dimaksudkan sebagai upaya menyalurkan sumber daya guna menunjang kegiatan yang menggugat ketidakadilan struktur yang menjadi penyebab kemiskinan dan ketidakadilan.

Mengutip paparan James O. Midgley, profesor dari Departemen Kesejahteraan Sosial University of California, Berkeley, filantropi merupakan satu dari tiga pendekatan untuk menggaungkan kesejahteraan termasuk di dalamnya upaya pengentasan kemiskinan, yaitu pendekatan social service, social work dan philanthropy. Filantropi dianggap sebagai salah satu modal sosial telah menyatu di dalam kultur komunal (tradisi) yang telah mengakar sejak lama khususnya di masyarakat pedesaan. 

Praktik filantropi tidak lepas dari peran agama, tak terkecuali di Indonesia. Melansir uraian Frederick Bird, seperti dikutip dari laman Creative Hub FISIPOL UGM, tradisi Kristen menyebut filantropi dengan istilah karitas (charity) atau beramal. Karitas menjadi semacam etika atau norma untuk saling membantu.

Konsep karitas diterjemahkan dalam aksi-aksi sosial berbasis keagamaan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan. Dalam Alkitab, terdapat banyak anjuran kepada para murid Yesus untuk berbagi harta yang dimiliki, memperluas keramahtamahan dan pelayanan, serta untuk memperhatikan kebutuhan para pengikut mereka.

Sementara dalam tradisi Islam, mengutip karya ilmiah al-Qaradawi berjudul Fiqh az-Zakat: A Comparative Study, komitmen terhadap kaum miskin secara simbolis direpresentasikan dengan kewajiban membayar zakat. Orang-orang dewasa yang memiliki kekayaannya di atas batas minimum (nishab) diwajibkan membayar zakat kepada lembaga pengelola zakat.

Konsep zakat bisa dibilang berbeda dengan karitas karena zakat merupakan kewajiban bagi umat muslim. Pembayaran zakat dimaknai sebagai proses purifikasi harta benda, dan menanamkan paham bahwa dalam harta yang dipunyai, terdapat hak orang-orang yang membutuhkan. Membayar zakat juga menunjukkan ketaatan dan kepatuhan kepada perintah Allah SWT, seperti halnya seorang Muslim yang menegakkan saalat.

MUHAMMAD HATTA MUARABAGJA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus