Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Bagaimana berbeda pendapat

Kuesioner yang disebarkan majalah tempo tentang adanya perbedaan pendapat di kalangan masyarakat di berbagai kota seluruh indonesia.

15 Agustus 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DEMONSTRASI massa, yang pernah mencapai puncak kepopulerannya dalam tahun 1960-an, mungkin sedang jatuh pamor. Dari 879 responden, hanya 3 orang (0,34%) yang memilih pengerahan massa sebagai tindakan yang paling tepat untuk menyatakan perbedaan pendapat. Yang agak mengherankan, kepercayaan masyarakat pada media massa rupanya cukup tinggi. Lebih 41% responden memilih "menulis di media massa" sebagai cara terbaik untuk menyatakan perbedaan pendapat. "Asal sopan dan tidak memaki-maki," jawab seorang responden. Malah seorang anggota DPR juga menganggap cara itu yang paling tepat, sedang mengadu ke DPR ditempatkannya sebagai pilihan ke-3. Namun ada juga responden yang menganggap bahwa pada saat ini semua jalur untuk menyatakan perbedaan pendapat sudah tertutup. "Perlu diubah sikap agar orang boleh berbeda pendapat juga dengan pemerintah," katanya. Petisi? Hanya 3,86% responden menganggapnya sebagai bentuk pernyataan yang paling tepat. A.M. Fatwa, salah seorang anggota Kelompok "Petisi 50", termasuk salah satu dari 34 orang yang memilih cara ini. Masing-masing daerah rupanya punya selera yang berbeda. Dari Jawa Timur tercatat 54,44% respondennya menganggap menulis di media massa sebagai cara paling tepat. Tapi di Palu, Sulawesi Tengah, tidak seorang pun yang memilih jawaban tersebut. Di sana 40% lebih menyukai diskusi di ruang tertutup, 30% membuat petisi dan 30% mengadu ke DPR. Daerah Aceh lain lagi. Ada 63% responden yang menganggap pernyataan pribadi di depan umum sebagai cara yang paling tepat. Hampir separuh responden yang ditanya menganggap sikap pemerintah dalam menghadapi perbedaan pendapat ini "kurang". "Hendaknya segala perbedaan pendapat itu ditampung, jangan malah ditakut-takuti supaya jangan banyak ngomong," kata seorang pegawai Kantor Pajak Medan. Seorang responden lain menganggap "Pemerintah sekarang seperti alergi dengan orang yang tidak sependapat." Responden lain, seorang mahasiswa ITB berkomentar "Semua yang kelihatan berbeda pendapat oleh pemerintah dianggap merongrong. Pokoknya dianggap negatif. Kalau sudah dianggap negatif, pendekatannya bukan musyawarah lagi, tapi keamanan." Hingga ia juga menilai sikap pemerintah "kurang". Jawaban atas pertanyaan TEMPO: Persatuan nasional tidak selamanya terganggu oleh perbedaan pendapat. Bentuk atau tindakan apa yang tepat untuk menyatakan perbedaan pendapat? Menulis di media massa 41,86% Diskusi di ruang tertutup 20,02% Mengadu ke DPR 19,34% Pernyataan pribadi di depan umum 5,8% Membuat petisi 3,86% Mengerahkan massa 0,34% Bagaimana pendapat anda tentang sikap pemerintah dalam menghadapi perbedaan pendapat? Kurang 47,55% Cukup 19,34% Baik 10,35% Tidak tahu 8,75%

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus