Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berebut Suara Para Santri

Sebagian besar calon legislator berasal dari luar daerah.

11 Februari 2019 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Agun Gunandjar Sudarsa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA – Perebutan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat 10 mulai berlangsung seru. Di daerah yang memiliki 2.258.999 pemilih itu, 98 calon legislator akan memperebutkan tujuh kursi DPR RI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satu kelompok yang menjadi sasaran kampanye para calon legislator ini adalah kelompok muslim. Maklum, sebagian besar penduduk di wilayah yang meliputi Kabupaten Kuningan, Ciamis, Pangandaran, dan Kota Banjar itu beragama Islam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti yang dilakukan Yanuar Prihatin, calon legislator inkumben dari Partai Kebangkitan Bangsa. Akhir-akhir ini dia sering keluar-masuk daerah yang memiliki banyak pesantren, baik untuk menjadi pembicara maupun melakukan aksi sosialnya. "Selain menjadi motivator, selama menjadi anggota DPR, saya membantu kegiatan pesantren dan kegiatan sosial," ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Calon legislator inkumben dari Partai Golkar, Agun Gunandjar Sudarsa, juga tidak mau ketinggalan. "Semua elemen masyarakat, tidak tertinggal ibu-ibu dan milenial," kata dia saat dihubungi, kemarin.

Di daerah pemilihan Jawa Barat 10, Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang banyak pemilihnya, yakni 939.911 orang. Menyusul Kabupaten Kuningan sebanyak 851.417 orang, Kabupaten Pangandaran sebanyak 320.1118 pemilih, dan Kota Banjar sebanyak 147.553 orang.

Sebagian besar para calon legislator yang bertarung di daerah pemilihan Jawa Barat 10 berasal dari luar daerah. Namun sebagian besar dari mereka belum memasang alat peraga kampanye. "Bagaimana pemilih bisa mengenal mereka," ujar pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Sekolah Pemilu, Heni Susilawati, kemarin. Kondisi itu bakal menguntungkan calon legislator dari putra daerah, inkumben, dan kalangan artis atau tokoh yang memang sudah terkenal.

Ketua KPU Kuningan periode 2013-2018 itu menyarankan agar semua calon legislator menjadwalkan kampanye dengan cara tatap muka, dialog, dan pertemuan terbatas. "Menyapa pemilih, menjelaskan cara mencoblos, merupakan metode yang efektif yang bisa dilakukan oleh timses dan calegnya."

Di daerah pemilihan itu ada tujuh calon legislator inkumben yang sudah cukup dikenal masyarakat, antara lain Agun Gunandjar, Yanuar Prihatin, dan Krisna Mukti. Krisna Mukti terpilih dari daerah pemilihan Jawa Barat 7 saat Pemilu 2014. Tahun ini dia menyeberang ke dapil Jawa Barat 10 bersama Partai NasDem.

Menurut Heni, calon lain yang patut diperhitungkan adalah Chandra Tirtawijaya dari Partai Amanat Nasional, Yoyoh Rukijah dari Partai Demokrat, Eka Santosa dari Partai Berkarya, serta Gatot Cahyono dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

DEFFAN PURNAMA | REZKI ALVIONITASARI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus