Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Beredar poster deklarasi Anies Baswedan dan Rano Karno alias Si Doel di media sosial X. Dalam poster itu tertuliskan, "Deklarasi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta 20 Agustus 2024, Jakarta International Stadium".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tampak wajah Anies dan 'Doel' dalam poster itu, beserta logo PDIP, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Ummat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengunggah itu menamakan akunnya sebagai Barisan Muda Relawan AMIN Indonesia. AMIN merupakan akronim Anies-Muhaimin Iskandar yang digunakan ketika pemilihan presiden dan wakil presiden atau Pilpres 2024 oleh Koalisi Perubahan sebagai partai pengusung.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto merespons munculnya poster duet Anies-Rano di pemilihan kepala daerah atau Pilkada Jakarta 2024. Hasto menyatakan bahwa hal itu merupakan aspirasi dari akar rumput.
"Itu ekspresi arus bawah. Partai terus mencermati suara-suara rakyat," katanya ditemui di Sekolah Partai DPP PDIP, Jakarta Selatan pada Sabtu, 17 Agustus 2024.
Meski begitu, Hasto mengatakan, hingga saat ini masih menunggu keputusan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Hal itu, ujarnya, dikarenakan PDIP memiliki disiplin ihwal calon yang bakal diusung di Pilkada Jakarta.
Hasto menyebut, partainya terus bergerak hingga menjelang pembukaan pendaftaran pasangan calon oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU pada 27 Agustus mendatang.
"Kami terus bergerak mengadakan pelatihan tim kampanye, pelatihan saksi, dan rapat koordinasi pemenangan. Itu cara-cara mengedepankan kekuatan gotong royong," ucapnya.
Dia mengungkapkan, pengumuman pasangan calon yang bakal diusung PDIP di Pilkada Jakarta masih melihat momentum dengan mencermati pergerakan rakyat, suara dari arus bawah, hingga suasana kebatinan.
Profil Rano Karno
Mengacu laman dpr.go.id, Rano Karno lahir pada 8 Oktober 1960 di Jakarta. Anak dari pasangan Soekarno M. Noor dan Lily Istiarti ini menyelesaikan pendidikan di Jakarta, mulai dari SD sampai sarjana.
Adapun, lembaga tempat Rano mengenyam pendidikan adalah SD dan SMP Strada Van Lith, SMA Negeri 6 Jakarta, dan Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara.
Rano sudah mulai diajak membintangi film oleh sang ayah sejak berusia 9 tahun melalui Lewat Tengah Malam. Lalu, pada 1972, ia membintangi Si Doel Anak Betawi yang membuat namanya populer. Setelah itu, pada 1979, ia berperan dalam Gita Cinta dari SMA yang membuat karier sebagai aktor melambung.
Setelah membintangi beberapa film, ia memilih pergi ke Amerika Serikat untuk memperdalam ilmu seni peran di Acting Course Hollywood, Los Angeles pada 1980.
Saat kembali ke Indonesia, Rano mulai membintangi film sebagai pemeran utama. Adapun, film yang dibintangi tersebut, seperti Perawan Metropolitan, Pagar Ayu, dan Kembali Lagi, seperti tercatat dalam Indonesianfilmcenter.
Melihat industri film Indonesia “pingsan”, Rano beralih ke sinetron dengan membuat Si Doel Anak Sekolahan yang digarapnya bersama saudaranya dalam Karno's Film. Pada sinetron itu, ia menjadi sutradara, penulis cerita dan skenario, serta ikut berperan menjadi si Doel. Selain itu, ia juga pernah terjun ke dunia tarik suara yang merilis album "Yang Sangat Kusayang".
Selama berkarier dalam dunia peran, Rano meraih beberapa penghargaan, seperti Bintang Pria Terfavorit Panasonic Award 1997, nominasi Aktor Film dari Festival Film Indonesia 1984, dan nominasi Penulis Skenario Terbaik Vidia Award 2011.
Dikutip uinjkt.ac.id, setelah sukses dalam dunia seni peran, Rano mulai terjun dalam dunia politik. Pada 2002-2007, ia menjabat sebagai anggota MPR dari Fraksi Utusan Golongan Perwakilan Artis. Selain itu, ia juga pernah menjadi duta khusus United Nations Children's Fund (UNICEF) dalam bidang pendidikan pada 2003.
Pada 2008-2013, ia terpilih menjadi Wakil Bupati Tangerang yang berpasangan dengan Ismet Iskandar. Namun, jabatan tersebut tidak dituntaskan karena pada 2011, ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Banten periode 2012-2017 mendampingi Ratu Atut Chosiyah.
Pada 2015, Rano Karno naik jabatan menjadi Gubernur Banten usai Ratu Atut terseret kasus suap sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).
Kemudian, pada Pileg 2019, ia berhasil lolos ke Senayan dengan suara terbanyak mewakili PDIP. Ia terdaftar menjadi Anggota DPR RI di dapil Banten III yang kala itu juga masih menggarap film Si Doel.
RACHEL FARAHDIBA R | NOVALI PANJI NUGROHO