Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah tiga jam ditunggu, Abdurrahman Wahid akhirnya datang. Teh manis yang disajikan untuk 42 kiai sudah kadung dingin. Para ulama sepuh Nahdlatul Ulama itu juga merelakan diri melewati makan siang meski jam telah menunjukkan pukul 12.30. Bolu kukus dan rengginang untuk sementara dijadikan penganan pengganjal.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo