Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

BIN Bantah Intervensi Pemilihan Ketua Kwarnas Pramuka

Juru bicara BIN Wawan Hari Purwanto membantah keterlibatan lembaga telik sandi itu dalam terpilihnya Buwas sebagai ketua Kwarnas Gerakan Pramuka.

2 Oktober 2018 | 14.18 WIB

Dirut Bulog Budi Waseso memaparkan visi-misinya sebagai calon ketua Kwarnas dalam Munas Pramuka di Kendari, 28 September 2018 [Dok: Humas Kwarnas]
Perbesar
Dirut Bulog Budi Waseso memaparkan visi-misinya sebagai calon ketua Kwarnas dalam Munas Pramuka di Kendari, 28 September 2018 [Dok: Humas Kwarnas]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto, menegaskan bahwa tidak ada intervensi lembaga telik sandi itu dalam pemilihan Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Indonesia. Ia mengatakan tudingan tersebut adalah kabar yang tidak benar atau hoaks.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Tidak ada intervensi intelijen terhadap Ketua Kwartir Daerah (Kwarda). Jalannya pemilihan sangat fair, terbuka dan semua pihak dapat menyampaikan pendapat," ucap Wawan melalui keterangan tertulis, Selasa, 2 Oktober 2018. Ia juga mengatakan tidak ada kepentingan pribadi atau kelompok di balik pemilihan Ketua Kwarnas yang digelar di Kendari pada pekan lalu itu.

Wawan hanya mengatakan bahwa siapa pun yang terpilih harus mampu mengemban amanat dan dapat mendidik kader pandu Indonesia.

"Tidak perlu mencari kambing hitam dalam sebuah proses pemilihan. Siapapun yang terpilih dalam voting harus ditegak-hormati. Hal ini menjadi pembelajaran demokrasi yang baik bagi adik-adik pandu Indonesia," kata Wawan.

Sebelumnya, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka memilih Dirut Bulog, Komisaris Jenderal(Purn) Budi Waseso atau dikenal sebagai Buwas menjadi Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka masa bakti 2018-2023. Pemilihan berlangsung di Hotel Grand Clarion, Jalan Edy Sabara, Kendari, Sulawesi Tenggara pada 28 September 2018.

Ketua Panitia Munas Pramuka, Kodrat Pramudho kepada Tempo, menggambarkan tekanan oleh aparat keamanan terhadap pimpinan kwartir daerah untuk mendukung Budi Waseso, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Menurut Kodrat, selama Munas yang berlangsung pada 26-28 September, puluhan intel berpakaian Pramuka dan sipil berkeliaran di hotel berbintang empat itu. Ada yang menyamar sebagai peserta, peninjau, petugas hotel, bahkan sopir.

“Mereka memaksa pimpinan kwartir daerah menandatangani dukungan untuk Budi Waseso,” ujar Kodrat Pramudho kepada Tempo di lokasi Munas, pada Jumat 28 September 2018 .

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus