ALUMNI Akademi Militer Nasional (AMN) Magelang mendominasi posisi kunci AD dan ABRI saat ini. Mayjen. Wismoyo Arismunandar, yang pekan ini dilantik menjadi Wakil KSAD, adalah lulusan AMN 1963. Dari angkatannya, dialah yang pertama kali berbintang tiga setelah dilantik menjadi Wakil KSAD Kamis pekan ini. Sedangkan KSAD Jenderal Edi Sudradjat adalah lulusan pertama AMN pada 1960. Letjen. Feisal Tanjung, yang juga naik menjadi Kasum ABRI, merupakan alumni AMN tahun 1961, seangkatan dengan Mayjen. Kentot Harseno. AMN merupakan kelanjutan Akademi Militer Yogya, yang terakhir kali mewisuda lulusannya pada tahun 1949. AMN mulai menerima siswa baru pada 1957 dan tiga tahun kemudian barulah angkatan pertama lahir. Dari sekitar 250 orang yang mengikuti pendidikan di lembah Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah itu, hanya satu atau dua nama yang kemudian mencuat sampai perwira tinggi. Dari angkatan pertama AMN, selain Edi Sudradjat, ada Mayjen. Syaukat Bandjaransari. Sebelum menjabat Sekretaris Militer Presiden, Syaukat pernah menjabat Kepala Staf Kostrad dan juga Asisten Personel KSAD. Nama lain yang juga mencolok adalah Letjen. Harsudiono Hartas, Kepala Staf Sospol di Mabes ABRI sampai sekarang ini. Namun, ada kabar santer bahwa Letjen. Hartas dalam waktu dekat akan digantikan Mayjen. Soekarto, Gubernur Lemhanas yang juga lulusan AMN seangkatan Hartas. Lulusan pertama AMN ini memang tercatat sebagai generasi yang menduduki begitu banyak posisi penting ABRI. Ada Mayjen. Ali Geno, bekas Pangdam Bukit Barisan, ada pula Mayjen. Raja Kami Sembiring Meliala, mantan Pangdam Trikora dan kini anggota fraksi ABRI di DPR sejak 1987. Rekan Raja Kami di DPR, Mayjen. Samsudin. Yang juga berkecimpung di DPR dan sempat menjabat Wakil Ketua DPR/MPR adalah Mayjen. Saiful Sulun. Bekas Kasdam Sriwijaya dan Pangdam Brawijaya itu dikenal suka bicara blakblakan dan tokoh yang vokal di lembaga perwakilan rakyat. Ada lagi Letjen. Soegeng Soebroto, bekas Asisten Operasi Kasum ABRI dan Pangdam Brawijaya yang akan menduduki pos barunya sebagai Inspektur Jenderal Departemen Hankam, menggantikan Letjen. Dading Kalbuadi. Dari angkatan 1961, yang mencapai bintang tiga adalah Feisal Tanjung dan Adolf Sahala Radjagukguk. Feisal pernah menjabat Komando Operasi Linud RPKAD (kini Kopassus). Setelah menduduki beberapa jabatan di Kostrad, Letjen. Tanjung menjabat pula Panglima Kopur Linud Kostrad. Dia juga pernah duduk di kursi Pangdam Tanjungpura. Jabatan terakhir Feisal adalah Komandan Sesko AD. Sahala Radjagukguk baru saja melepas jabatan sebagai Wakil KSAD dan disebut-sebut akan ditugaskan menjadi duta besar di Amerika Serikat. Anak Medan yang kini berusia 53 tahun itu pernah menjabat Pangdam Merdeka dan Udayana, di samping sekolah militer di Inggris. Ketika suasana Tim-Tim masih panas di sekitar tahun 1979, Sahala menjabat Komandan Korem Wira Dharma. Di deretan angkatan kedua AMN ini ada pula nama beken seperti Mayjen. Raja Inal Siregar, mantan Pangdam Siliwangi yang kini Gubernur Sumatera Utara. Mayjen. Setiyana, bekas Pangdam Diponegoro dan Pangdam Trikora, juga merupakan alumni angkatan kedua. Teman sekelas kedua orang ini adalah bekas Pangdam Jaya Mayjen. Sugito. Lulusan 1962 yang bisa disebut adalah jenderal bintang dua Asmono, mantan Pangdam Bukit Barisan dan kini menjadi Asisten Intel ABRI. Ia dalam waktu dekat akan digantikan oleh Brigjen. Bantu Hardjijo, Direktur E dari Bais. Ada lagi Mayjen. Djarot Supadmo, bekas Asisten Pengamanan Kasad dan Pangdam Bukit Barisan. Lulusan 1963 juga punya bintangbintang bersinar. Selain Wismoyo, di angkatan ini lulus juga Mayjen. Sintong Panjaitan. Perwira bintang dua berkumis tebal itu saat ini berada di Amerika Serikat untuk menempuh pendidikan tambahan. Sintong memang agak "tersendat" karier militernya akibat Peristiwa Dili 12 November 1991. Maklumlah, saat pecah insiden itu, Sintong tengah menjadi Panglima Kodam Udayana. Bersama Brigjen. Warouw yang juga seangkatan, Sintong terpaksa diistirahatkan sementara. Dari segi pengalaman tempur dan teritorial, barangkali tandingan Wismoyo hanya Sintong Panjaitan. Teman seangkatan Sintong yang lain adalah Brigjen. Kuntara, Pangkostrad yang baru. Dan dari 17 Pangdam yang ada sekarang, semuanya adalah perwira hasil didikan AMN. Pada Desember 1966, setelah mewisuda angkatan keenam, AMN Magelang diperluas menjadi Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Dan saat ini, para alumni AMN itulah tulang punggung AD dan ABRI. Toriq Hadad dan Sri Wahyuni
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini