Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Andre Rosiade, mengatakan mereka memantau rekomendasi Ijtima Ulama III. "Kalau BPN sih tentunya hanya memantau hasil Ijtima Ulama," kata Andre ketika dihubungi, Kamis, 2 Mei 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: TKN: Ijtima Ulama III, Politik Ugal-ugalan yang Sesatkan Umat
Ijtima Ulama III yang berlangsung di Hotel Lor In, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu, 1 Mei 2019, menelurkan lima rekomendasi. Salah satunya. meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk mendiskualifikasi pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin.
Peserta Ijtima Ulama mengklaim ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif di Pemilu 2019. Mereka juga mendesak BPN Prabowo - Sandiaga bergerak menempuh jalur prosedural menyikapi kecurangan yang dianggap terstruktur, sistematis, dan masif itu.
Andre mengatakan BPN saat ini memiliki dua fokus kegiatan. Pertama ialah mengumpulkan formulir C1 plano untuk mengawal perhitungan suara. Kedua, mengumpulkan bukti-bukti kecurangan untuk dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu.
"Kalau memang bukti kecurangan cukup tentu wewenang Bawaslu ya yang merekomendasikan diskualifikasi itu, bukan domain kami," kata Andre.
Calon presiden 02 Prabowo Subianto yang hadir di Ijtima Ulama III juga enggan berkomentar saat ditanya soal hasil forum itu. Dia hanya melontarkan kalimat singkat sembari melenggang keluar meninggalkan lokasi. "Saya kira cukup komprehensif dan tegas, terima kasih," kata Prabowo singkat.
Prabowo memang hadir terlambat di lokasi ijtima. Awalnya ia dijadwalkan hadir sekitar pukul 15.30 WIB. Namun ia baru tiba pukul 16.20 WIB. Tiba di Hotel Lor In, Prabowo masuk ke lokasi acara Ijtima Ulama III yang berlangsung tertutup.
Baca juga: Ijtima Ulama Pendukung Prabowo Bahas Diskualifikasi Jokowi-Ma'ruf
Saat tiba di acara Ijtima Ulama III, Prabowo didampingi sejumlah tokoh pendukungnya, seperti Dewan Penasehat Partai Amanat Nasional Amien Rais, Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman. Meski begitu, mereka tak keluar dari lokasi Ijtima secara bersamaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini