Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

BRIN Rancang Program Khusus Arkeologi, Terbuka untuk Fresh Graduate

BRIN sedang menggodok program untuk memajukan bidang arkeologi di Indonesia.

23 Agustus 2023 | 22.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko pada peluncuran Pusat Kolaborasi Riset di Padang, Kamis, 3 November 2022. (Antara/Ikhwan Wahyudi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Rabu, 23 Agustus 2023, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menganugerahkan Sarwono Award kepada akademisi sastra sekaligus Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI), Melani Budianto.
 
Selain memberikan penghargaan, untuk memajukan bidang sastra dan kebudayaan, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengumumkan program spesifik di bidang arkeologi, manuskrip, dan tradisi lisan yang akan rampung tahun ini.
 
“Kami sudah merencanakan dan kemungkinan besar tahun ini akan dimulai. Untuk arkeologi, kami akan buat berbasis excavation site, yang sesuai rekomendasi dari teman-teman akan fokus di daerah aliran sungai di Bumiayu dan di Bongal, Sumatera,” jelas Handoko di hadapan para tamu penganugerahan Sarwono Award 2023 di Gedung B.J. Habibie, Jakarta.
 
Program penggalian ini bisa berlangsung antara lima sampai tujuh tahun dan disebut akan menjadi platform untuk pengembangan talenta sumber daya manusia di bidang arkeologi.
 
“Di situ akan kami masukkan program visiting professorship dari luar negeri misalnya, termasuk program degree by research untuk jenjang S2 dan S3 dari dalam negeri, sehingga itu akan menjadi melting point untuk pengembangan arkeologi secara nasional,” tambahnya.
 
Lebih lanjut, Handoko menyebut working collection-nya akan ditempatkan di Cibinong, Jawa Barat, artinya di situlah yang akan menjadi pusat seluruh koleksi yang sudah dikumpulkan dari proses excavation atau penggalian.

Harapannya, kata Handoko, bidang arkeologi di Indonesia tidak kalah dengan yang ada di National Geographic. Dengan program ini, BRIN bercita-cita dapat membentuk arkeolog muda yang andal di masa depan.
 
“Hal yang sama akan kami lakukan untuk manuskrip dan tradisi lisan. Karena kita memiliki sedemikian banyak koleksi, bahkan dalam bentuk digital, yang belum sama sekali dilakukan studi,” imbuhnya.
 
Khusus untuk manuskrip dan tradisi lisan kemungkinan akan dipusatkan mungkin di Pasar Minggu, Jakarta, tepatnya di eks kantor Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Arkenas).
 
Handoko memastikan program ini akan terbuka bagi fresh graduate atau lulusan baru, seperti semua skema di BRIN. “Sehingga tidak ada cerita lagi kalau masuk FIB, apalagi arkeologi, masa depan enggak jelas. Harapannya tidak hanya ada enam jurusan arkeologi di seluruh nusantara, bisa bertambah jadi 12, 16, dan seterusnya,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus